Minggu, 05 April 2020

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.



Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap  selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari ini tepat 14 hari saya #dirumahaja paska dikeluarkannya peraturan untuk belajar dan bekerja dari rumah  dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 atau Corona.
Dan berikut 10 kegiatan yang saya lakukan untuk membunuh rasa bosan di rumah yang mungkin bisa kalian lakukan juga di rumah kalian. Check this out :



     1.      Memperperbanyak amal ibadah
Bagi yang muslim ini kesempatan kita untuk memperbaiki kualitas ibadah kita selama ini. Kalau yang tadinya bisanya Cuma baca Qur’an 2 lembar, mungkin sekarang bisa 1 juz. Yang tadinya dhuhanya 2 rakaat saja, mungkin sekarang bisa ditambah. Kita juga bisa mengikuti kajian-kajian online. Sekalian mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan.



     2.       Membaca


Saya termasuk tipe penimbun buku. Tak heran saya masih punya cukup banyak buku yang belum sempat terbaca. Karenanya momen #dirumahaja ini saya manfaatkan untuk mengurangi tumpukan buku-buku tersebut. Biar nggak bosan, kalian bisa ikut reading challenge yang bertebaran di IG. Selain seru karena bisa baca bareng temen-temen yang lain, kalian juga bisa saling mendiskusikan buku-buku yang kalian baca.Saya kemarin ikut RCO (Reading Challenge 0DOP).
Kalau saya mulai bosan baca buku fisik, biasanya saya baca komik di Webtoon atau meminjam ebook di Ipusnas. Kadang saya juga membaca novel-novel di Wattpad. Kalian bisa banget loh mampir ke Wattpad saya di sini. ^_^


     3.       Menulis
Agar tidak lupa dengan buku-buku yang telah selesai dibaca, biasanya saya akan membuat catatan-catatan kecil. Tak jarang, saya juga menulis review untuk buku-buku yang saya suka. Lihat di sini untuk buku-buku yang saya review.
Nah, kalian pun dapat membuat review atau bisa juga resensi tentang buku yang kalian baca lalu kirim deh ke media cetak. Biasanya ada honor bagi karyanya yang dimuat. Lumayan kan buat beli kuota? :D
Kalian juga bisa membantu pemerintah mengkampanyekan social distancing kepada masyarakat luas dengan menulis quote-quote yang asyik dan tidak membosankan.

pinterest image

4.      
Memasak 
Pada dasarnya saya sukamemasak, tapi saat hari-hari biasa, saya tidak punya banyak waktu untuk bereksperimen. Bisa dibayangin dong selama 14 hari ini saya jadi rajin wira-wiri ke dapur. Saya mencoba menu-menu baru yang belum pernah saya masak sebelunya. Sekarang, kalian juga bisa mulai mencoba. Apalagi anak putri. Minimal kalian harus bisa memasak untuk diri sendiri. Nggak usah yang ribet. Kalian bisa mulai dari menu-menu simpel kekinian yang ada di IG, Youtube, Cookpad, dan bahkan di Tiktok.

5.       Bercocok tanam
Suami saya lagi keranjingan sama bercocok tanam dengan cara hidroponik. Kebetulan rumah kami memang di tengah kota, dan halaman kami sempit. Jadi metode ini kami rasa menjadi solusi yang keren. Suami menonton banyak cara bertanam dengan hidroponik yang ternyata nggak ribet sama sekali. Yang penting niat. Kemarin dia mencoba menanam bawang merah. Lumayan kan nanti kalau sudah panen kami nggak perlu lagi membeli bawang. Apalagi sekarang harga bawang udah mencapai Rp.37.000/kg (emak-emak mode on.. hahaha)
Nah, kalian bisa banget tuh ikutan mencoba bercocok tanam. Menanam apa saja. Bisa bunga-bunga, pohon, pohon buah atau printilan bumbu dapur semacam jahe, kencur, kunyit, atau serai. Sekalian ikut berpartisipasi mengurangi dampak global warming, siapa tau kan kalian akan semakin disayang emak karena ikut berperan aktif membantu menyuplai bumbu dapur.
pinterest image 

 
pinterest image
6.       Beres-beres
Saya iseng membongkar lemari dan menyortir kembali baju-baju atau kerudung  yang jarang dipakai. Biar lemari nggak penuh sesak, padahal yang dipakai itu lagi. Itu lagi. :D
Terus saya juga beres-beres meja rias. Buat yang cewek mungkin bisa juga mulai mengorganisir kembali jajaran skin care dan make upnya. Dicek satu demi satu expired date-nya. Habis beberes skin care-an deh. Biar teteup  glowing, shining, shimmering,splendid… ^_^

pinterest image
7.       Olahraga
Tentunya agar tetap sehat kita harus berolahraga. Olahraganya #dirumahaja. Nggak usah yang berat-berat. Kita bisa nge-zumba ngikutin instruktur zumba di Youtube. Atau nge-plank barang semenit, dua menit. atau kalian juga bisaa mencoba yoga.  

8.       Piknik
Nggak usah jauh-jauh kita bisa piknik di depan rumah atau di halaman belakang rumah. Menggelar karpet bawa sandwich atau arem-arem. Usahakan terkena sinar matahari pagi. Jadi sekalian berjemur kita bisa sekalian sarapan.

      9.       Ikut pelatihan online
Meski hanya di rumah, nggak ada salahnya dong kita tetap aktif mengasah diri dan potensi. Ada banyak kelas online yang dibuka. Sesuaikan saja dengan yang kalian inginkan. Salah satunya adalah pelatihan online yang diselenggarakan oleh kementrian kominfo. Kepoin deh IGnya @digitalent.kominfo

pinterest image
 
1  10.   Marathon film
Kalau saya kemaren marathon drakor dong. :D terakhir kemaren saya udah mengkhatamkan Crash Landing On You-nya oppa Hyun Bin dan Kingdom-nya Ju Jihoon. Nah, kalau kalian juga suka nonton drakor seperti saya, kalian bisa nonton streaming di berbagai aplikasi kek VIU, drakor mama dan yang lain. Atau kalian juga bisa mengkses Netflix. Untuk yang suka nonton film nggak usah bersedih karena LK21 udah ditutup, soalnya saya lihat banyak juga yang ngeshare link berbagai fiml di media social seperti FB.


Jadi kalian udah ngapain aja neh gaes? Can you please tell me in the comments below? Stay safe, stay at home.


#ODOPdirumahaja
#ODOPstayathome

Sabtu, 29 Februari 2020

10 Hal Menarik Dari Buku Ayah Ini Akan Membuatmu Lebih Mengenal Sosok Buya Hamka, Yuk Baca! No. 5 Mengejutkan. No.7 Tidak Terduga!!



Diantara semua genre buku yang beredar di muka bumi, biografi merupakan jenis buku yang agak langka di lemari bukuku. Maka, saat ada salah satu teman yang melepas buku-buku kolprinya, dengan antusias aku memilih salah salah satu buku biografi tentang Buya HAMKA yang berjudul ‘Ayah’.

Seperti yang kita ketehui bersama Buya HAMKA adalah salah satu tokoh ulama besar yang pernah lahir di Indonesia dan menjadi bagian dari catatan penting perjuangan di era pergerakan melawan penjajahan Belanda, saat kemerdekaan, maupun paska kemerdekaan bangsa Indonesia.

Waktu berlalu, sayangnya karena satu hal dan lainnya, aku belum juga membacanya. Dan buku itu pun hanya tergeletak  di salah satu rak. Lalu pada suatu hari yang indah, RCO mewajibkan anggotanya untuk membaca buku biografi tokoh-tokoh. Eureka! Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku memutuskan untuk membaca buku ‘Ayah’ ini.

Ada setidaknya 10 hal menarik dari buku ini yang kemudian kusadari akan membuat kita lebih mengenal sosok Buya Hamka, No. 5 mengejutakan. NO.7 tidak terduga!!, check this out !

1.       Ditulis oleh anak Buya Hamka sendiri.
So,buku ini ditulis langsung oleh Irfan Hamka anak ke-5 Buya Hamka, yang saat buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 2013, berusia 70 tahun. Karenanya buku ini akan membuat kita melihat Buya Hamka ‘dari dekat’. Seperti seorang anak yang melihat ‘Ayah’nya.

2.       Kata pengantar yang di tulis oleh DR. Taufiq Ismail
Setelah membaca buku ini aku baru tahu loh, kalau ternyata ayah DR. Taufiq Ismail merupakan teman sekelas Buya di Bukittinggi. Dalam kata pengantarnya DR. Taufiq Ismail menggambarkan beberapa interaksinya dengan Buya. Beliau juga menjabarkan sekilas pandang peristiwa penting tantang Buya Hamka.

3.       Menggambarkan kehidupan Buya Hamka dengan apik
Buku ini menceritakan proses Buya Hamka menjadi tokoh seperti yang kita kenal sekarang ini. Bagaimana beliau menghadapi berbagai kesulitan hidup dengan baik. Menempa karakter dan kepribadian beliau. Sehingga alih-alih jatuh tersungkur, beliau justru menjadi pribadi cemerlang.

4.       Kisah cinta Buya Hamka yang menginspirasi
Saat istri beliau Hj. Siti Raham binti Rasul Sutan Endah meninggal, diceritakan Buya menjadi lebih rajin membaca Al-Qur’an dan sholat sunnah 2 rakaat. Ketika ditanya, beliau menjawab, beliau tidak ingin kerinduannya yang begitu mendalam kepada sang istri mengalahkan rasa cintanya kepada Tuhannya. Masya Allah.

5.       Buya Hamka berdamai dengan Jin
Ini salah satu kisah yang amat menarik. Bagaimana beliau bernegoisasi dengan salah satu mahluk Allah yang juga mendiami rumah yang baru beliau beli untuk keluarganya tinggal.

6.       Sang Pendekar Buya Hamka
Selain menjadi ulama, budayawan, politisi, dan penulis, dari buku ini aku juga baru tahu kalau ternyata Buya Hamka menguasai ilmu bela diri silat dengan sangat baik. Belau bahkan membuat segan petnguasa Ilmu silat lainnya.

7.       Perselisihan dengan sastrawan kawakan Pramoedya Ananta Toer.
Kalau ini nggak usah diceritain ya.. biar kalian penasaran. :D

8.       Buya Hamka dan Soekarno
Dalam buku ini, ada satu kalimat Soekarno yang membuatku terhenyak, “Bila aku mati, mina kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku”

9.       Pecinta Kucing
Manis banget kan? Ternyata beliau adalah pecinta kucing. Kisah interaksi beliau dengan kucing kesayangan beliau terpampang nyata dalam buku ini.

10.   Foto-foto kenangan
Buku ini juga dilengkapi dengan beberapa foto-foto Buya bersama keluarga, teman dan sahabat beliau.


So, ayo masukkan buku ini dalam list bacamu.. see you..



#RCO
#ODOP

Jumat, 14 Februari 2020

Review - Teach Like Finland


Judul                   : Mengajar Seperti Finlandia (Teach Like Finland)
Penulis                : Timothy D. Walker
Jenis Buku          : Non Fiksi - Edukasi
Penerbit               : Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit        : Maret 2018
Jumlah Halaman : 197 halaman
Harga                   : Rp. 70.000
ISBN                     : 978-602-452-0441
Edisi Terjemahan


PENDAHULUAN
Finlandia mengejutkan dunia ketika siswa-siswanya yang masih berusia 15 tahun berhasil mencatatkan skor ter tinggi di penyelenggaraan pertama PISA (Programme for International Student Assessment), pada 2001. Ujian itu meliputi penilaian keterampilan berpikir kritis di Matematika, Sains, dan membaca. Hingga kini, negara mungil ini terus-terusan memukau. Bagaimana pendidikan Finlandia yang jam pelajarannya pendek, PR-nya tidak banyak, dan ujiannya tidak begitu terstandardisasi, dapat “mencetak” siswa-siswa dengan prestasi yang sangat baik? 

Ketika Timothy D. Walker mulai mengajar kelas 5 di sebuah sekolah negeri di Helsinski, ia mulai mencatat rahasia-rahasia di balik kesuksesan sekolah- sekolah Finlandia. Walker menuliskan rahasia-rahasia ini, dan artikel-artikelnya di Atlantic kerap menuai tanggapan antusias. Dalam buku ini, ia mengumpulkan semua temuan tersebut, dan menjelaskan pada para pengajar, cara untuk mengimplementasikannya. 
Buku ini memuat strategi dan anjuran-anjuran yang sangat mudah dipraktikkan dari sistem pendidikan kelas dunia


SINOPSIS
Secara garis besar buku ini berisikan 33 strategi sederhana yang diklaim Timothy D. Walker akan membuat kelas menjadi lebih menyenangkan. Seluruh strategi yang dijabarkannya tersebut merupakan akumulasi hasil identifikasinya selama menjadi guru di Finlandia.


Sebelumnya Timothy adalah seorang guru di Boston USA. Dedikasinya yang tinggi pada dunia pendidikan sepertinya menggelisahkan sekaligus melemahkannya dengan cepat sehingga pada akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke Finlandia negara asal istrinya.


Setelah hasil skor PISA 2001 diumumkan Finlandia, negara kecil dengan populasi hampir 5,5 juta jiwa ini kemudian memasuki bilik diskusi di banyak komunitas pendidikan internasional dan media global.


Dalam bukunya Tim mejelaskan, bahwa setidaknya ada 5 unsur penting yang sangat mempengaruhi wajah kesuksesan sekolah-sekolah negara Nordik itu. Diantaranya adalah kesejahteraan, rasa dimiliki, kemandirian penguasaan, dan pola pikir.


Namun buru-buru Tim kemudian menambahkan,
“Anda sebaiknya, bagaimanapun tetap ingat bahwa saat menjelaskan mengapa sesuatu terjadi dalam sistem sosal yang rumit, maka itu selalu melibatkan berbagai spekulasi dan tak pernah bias 100% benar.”
Hal. Xiv


OPINI
Sejak awal buku ini sudah memikat dengan cover penuh warnanya yang menggambarkan suasana pembelajaran yang terlihat menarik. Bersama judulnya yang menawarkan langkah-langkah tekhnis untuk membuat pembelajaran yang menyenangkan di kelas. Terutama untuk guru atau tenaga pendidika seperti saya maupun orang tua yang ingin anaknya mendapatkan pembelajaran yang baik dan menarik di kelas-kelasnya.

Ada banyak fakta yang dijabarkan Tim dalam bukunya ini yang juga saya rasakan sebagai guru,
“Guru mana pun, setidaknya yang punya pengalaman mengajar 1 tahun penuh, tahu bahwa mengajar lebih seperti lari marathon daripada lari sprint.”
Hal. 26

Meski gaya menulis Timothy D. Walker terasa luwes, apa-adanya, dan menyelipkan sedikit humor harus saya akui saya sempat sedikit mengantuk membacanya. Mungkin juga karena ini karya terjemahan dengan model penulisan yang sangat naratif yang mana beberapa bagian tertentu membuat saya harus kembali mengulangi membacanya.


Seluruh langkah-langkah dalam buku ini memang sepertiya memungkinkan untuk diterapkan dalam ruang kelas kita sendiri di Indonesia, meski beberapa diantaranya memang cukup sulit karena tak dapat kita pungkiri itu semua memerlukan kerjasama yang solid dengan berbagai pihak.
Seperti kata Tim, pendidikan merupakan sebuah usaha kolaboratif dari berbagai pihak. Ini lah yang telah menciptakan sebuah dasar kesetaraan pendidikan yang kuat dan luas di Finlandia.


Saya merekomendasikan guku ini kepada semua guru dan orang-orang yang tertarik pada duni pendidikan karena, buku ini tidak hanya menjelaskan teori namun juga langkah-langkah aplikatif yang dapat kita gunakan di kelas-kelas kita.


Dan saya sangat suka pada kalimat penutup buku ini yang menjadi strategi terakhir yang kiranya harus dimiliki semua guru di muka bumi ini.

Strategi paling penting dalam buku ini sebenarnya adalah sesuatu yang paling sederhana. Jangan lupa bahagia.
Hal. 190






Minggu, 10 Maret 2019

Menerbangkan Imajinasi Bersama Hans Andersen Fairy Tales (Sebuah Resensi)

dok. pribadi



Judul Buku          : Hans Andersen Fairy Tales Illustrated by Jhon Patience
Pengarang          : Hans Andersen
Penerbit              : Jilin Publishing Group Co., Ltd
Tahun Terbit        : 2017
Tebal Halaman   : 112 halaman
 
Sinopsis Buku  :
     Seperti judulnya, buku ini berisi dongeng-dongeng terkenal milik Hans Andersen.

Hans Andersen Fairy Tales ini sendiri terdiri dari 15 kisah, yaitu:
1.   The Little Mermaid
2.   The Red Shoes
3.   The Ugly Duckling
4.   The Beetle
5.   The Little Match Girl
6.   The Old House
7.   The Snow Queen
8.   The Steadfast Tin Soldier
9.   The Princess And The Pea
10. The Tinderbox
11. The Shepherdess And The Chimney Sweep
12. The Emperor’s New Clothes
13. It’s Absolutely True
14. Thumbelina
15. The Nightingale

Dengan apiknya Hans Andersen meramu dongeng dengan menggunakan teknik yang membuat benda-benda mati seakan akan hidup dan dapat merasa seperti layaknya manusia. Dilengkapi dengan gambar-gambar yang indah karya Jhon Patience, buku ini pun menjadi buku dongeng cantik nan menarik.


Kepengarangan :

 Hans Andersen adalah seorang penulis berkebangsaan Denmark yang tak hanya menulis dongeng namun juga banyak karya literasi lainnya seperti skenario pertunjukkan drama, catatan perjalanan, puisi bahkan novel.

Banyak dari dongeng yang ia tulis kini diadaptasi menjadi pertunjukan drama, film, dan animasi. Karenanya tak heran kalau dongeng-dongengnya itu bahkan telah mendunia. Dewasa ini siapa sih yang tidak tahu kisah Putri Duyung atau Gadis Korek Api?

Sedangkan Jhon Patience sendiri merupakan seorang penulis juga illustrator cerita anak berkebangsaan Inggris yang dilahirkan pada tahun 1949 di Lanchashire. Ia memulai karirnya sebagai seorang desainer buku di sebuah penerbitan di Inggris. Jhon Patience telah menulis dan membuat ilustrasi lebih dari 100 cerita dan menulis ulang dongeng-dongeng milik Hans Andersen juga Grimm Bersaudara.
 
     Kelebihan dari buku :

·            Buku ini sangat menarik baik dari segi judul yang membawa nama besar Hans Andersen maupun dari segi cover yang penuh warna sesuai dengan segmen pembaca buku ini yang diperuntukkan bagi anak-anak.
·        Kisah-kisahnya sederhana namun ‘tak biasa’ juga menjadi daya tarik buku ini.
·        Gambar-gambar ilustrasi yang indah di setiap halamannya membuat siapapun menjadi betah untuk membaca buku ini

Kekurangan dari buku :

·        Setiap kisah dongeng dalam buku ini sebenarnya dipisah menjadi buku sendiri-sendiri. Mungkin tujuannya agar lebih mudah ketika kita ingin membaca judul cerita/dongeng tertentu. Nah, ke-15 cerita itu disatukan dimasukkan dalam sebuah box, yang mana menurutku pribadi menjadikan buku ini kurang praktis untuk dibawa keluar rumah.

#RCO
#Tantangan3Level4

Kamis, 07 Maret 2019

Hans Andersen


Google Image

     Aku penyuka dongeng, dan Hans Andersen merupakan salah satu penulis dongeng favoritku.  Penulis dongeng terkenal The Queen Snow, The Little Mermaid, dan The Little Match Girl kelahiran Odense, 2 April 1805 ini memiliki banyak karya literasi selain dongeng. Seperti skenario pertunjukan teater, berbagai catatan perjalanan, puisi, bahkan novel.

     Penulis yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam lebih 125 bahasa ini berasal dari keluarga miskin, hal ini membuatnya harus berjuang keras untuk bertahan dalam struktur kelas masyarakat yang kaku pada masa itu. Ia berganti-ganti pekerjaan sampai akhirnya menetapkan hati untuk menjadi seorang penulis.

Doc. pribadi

      Sekarang ini dongeng-dongeng Andersen telah disadur menjadi film, pementasan drama, balet, juga animasi. Disebutkan bahwa teknik menulisnya yang membuat seolah-olah benda mati menjadi ‘hidup’ juga, telah menginspirasi  karya-karya Lewis Carol dan Beatrix Potter. Ceritanya yang sederhana membuat dongeng Andersen pun mudah diterima anak-anak. Di sisi lain, muatan pesan moral tentang kebajikan dan bertahan disaat sulit juga menjadi nilai tambah karya Andersen yang memikat para pembaca dewasa.
 
  Dalam karya-karyanya, Andersen memang kerap menggambarkan kehidupan orang-orang kelas bawah yang miskin dan memiliki kehidupan yang sulit akibat Revolusi Industri pada masa itu.

    Penulis dengan nama lengkap Hans Christian Andersen ini meninggal di usianya 70 tahun, pada tanggal 4 Agustus 1875 dan dimakamkan di Kopenhagen. Kini atas sumbangsihnya dalam dunia kesusastraan, hari kelahiran Andersen, tanggal 2 April, ditetapkan sebagai Hari Buku Anak Internasional. Selain untuk menumbuhkan kebiasaan membaca, penetapan ini juga bertujuan agar perkembangan buku anak-anak bisa mendapatkan lebih banyak perhatian. Semoga menginspirasi kita ya...


#ReadingChallengeODOP
#Tantangan2Level4




10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...