Diantara semua genre buku yang
beredar di muka bumi, biografi merupakan jenis buku yang agak langka di lemari
bukuku. Maka, saat ada salah satu teman yang melepas buku-buku kolprinya,
dengan antusias aku memilih salah salah satu buku biografi tentang Buya HAMKA
yang berjudul ‘Ayah’.
Seperti yang kita ketehui bersama
Buya HAMKA adalah salah satu tokoh ulama besar yang pernah lahir di Indonesia
dan menjadi bagian dari catatan penting perjuangan di era pergerakan melawan
penjajahan Belanda, saat kemerdekaan, maupun paska kemerdekaan bangsa Indonesia.
Waktu berlalu, sayangnya karena satu
hal dan lainnya, aku belum juga membacanya. Dan buku itu pun hanya tergeletak di salah satu rak. Lalu pada suatu hari yang
indah, RCO mewajibkan anggotanya untuk membaca buku biografi tokoh-tokoh.
Eureka! Pucuk dicinta ulam pun tiba. Aku memutuskan untuk membaca buku ‘Ayah’
ini.
Ada setidaknya 10 hal menarik
dari buku ini yang kemudian kusadari akan membuat kita lebih mengenal sosok
Buya Hamka, No. 5 mengejutakan. NO.7 tidak terduga!!, check this out !
1.
Ditulis
oleh anak Buya Hamka sendiri.
So,buku ini
ditulis langsung oleh Irfan Hamka anak ke-5 Buya Hamka, yang saat buku ini
diterbitkan pertama kali pada tahun 2013, berusia 70 tahun. Karenanya buku ini
akan membuat kita melihat Buya Hamka ‘dari dekat’. Seperti seorang anak yang
melihat ‘Ayah’nya.
2.
Kata
pengantar yang di tulis oleh DR. Taufiq Ismail
Setelah membaca
buku ini aku baru tahu loh, kalau ternyata ayah DR. Taufiq Ismail merupakan
teman sekelas Buya di Bukittinggi. Dalam kata pengantarnya DR. Taufiq Ismail menggambarkan
beberapa interaksinya dengan Buya. Beliau juga menjabarkan sekilas pandang
peristiwa penting tantang Buya Hamka.
3.
Menggambarkan
kehidupan Buya Hamka dengan apik
Buku ini
menceritakan proses Buya Hamka menjadi tokoh seperti yang kita kenal sekarang
ini. Bagaimana beliau menghadapi berbagai kesulitan hidup dengan baik. Menempa
karakter dan kepribadian beliau. Sehingga alih-alih jatuh tersungkur, beliau justru
menjadi pribadi cemerlang.
4.
Kisah
cinta Buya Hamka yang menginspirasi
Saat istri
beliau Hj. Siti Raham binti Rasul Sutan Endah meninggal, diceritakan Buya
menjadi lebih rajin membaca Al-Qur’an dan sholat sunnah 2 rakaat. Ketika ditanya,
beliau menjawab, beliau tidak ingin kerinduannya yang begitu mendalam kepada
sang istri mengalahkan rasa cintanya kepada Tuhannya. Masya Allah.
5.
Buya
Hamka berdamai dengan Jin
Ini salah satu
kisah yang amat menarik. Bagaimana beliau bernegoisasi dengan salah satu mahluk
Allah yang juga mendiami rumah yang baru beliau beli untuk keluarganya tinggal.
6.
Sang
Pendekar Buya Hamka
Selain menjadi
ulama, budayawan, politisi, dan penulis, dari buku ini aku juga baru tahu kalau
ternyata Buya Hamka menguasai ilmu bela diri silat dengan sangat baik. Belau bahkan
membuat segan petnguasa Ilmu silat lainnya.
7.
Perselisihan
dengan sastrawan kawakan Pramoedya Ananta Toer.
Kalau ini nggak
usah diceritain ya.. biar kalian penasaran. :D
8.
Buya
Hamka dan Soekarno
Dalam buku ini,
ada satu kalimat Soekarno yang membuatku terhenyak, “Bila aku mati, mina kesediaan Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku”
9.
Pecinta
Kucing
Manis banget
kan? Ternyata beliau adalah pecinta kucing. Kisah interaksi beliau dengan
kucing kesayangan beliau terpampang nyata dalam buku ini.
10.
Foto-foto
kenangan
Buku ini juga
dilengkapi dengan beberapa foto-foto Buya bersama keluarga, teman dan sahabat
beliau.
So, ayo masukkan
buku ini dalam list bacamu.. see you..
#RCO
#ODOP