Rabu, 23 Maret 2016

Bullying

http://www.ziliun.com/wp-content/uploads/2016/03/bullying-little-girl.jpg

Dari dulu, aku selalu geregetan dengan cerita-cerita tentang pembully-an. Did you know? di beberapa kasus ada anak yang menjadi korban secara fisik justru lebih besar dan terlihat lebih kuat dari si pelaku. Tapi anak ini tetap nggak melawan dan seperti membiarkan dirinya menjadi korban bully. #Kenapa coba dia nggak ngelawan? Dan kenapa coba dia nggak mau cerita ke guru atau orang tuanya.


Dulu aku juga pernah dibully, teman laki-laki. Well, aku juga nggak pernah cerita sih. Baik itu dengan guru atau orang tua.  Tapi itu karena aku masih merasa mampu melawannya. Kalau diejek, aku akan balik mengejek. Dipukul aku akan balas memukul(dulu, aku mang agak tomboy kayaknya. :D kehidupan itu keras bro..#apaan coba??:D). 


Kalau tidak memungkinkan (karena pelaku punya postur lebih besar, dan sekiranya posisiku tidak menguntungkan), ku lemparin batu aja itu anak. Trus aku lari deh(Eh, besoknya pulang sekolah aku dicegat lagi). #hahaha yang ini mohon jangan ditiru tanpa pelatihan khusus. #lha??:D


Nah aku baru selesai membaca komik online dan komik online ini berhasil dengan begitu elegannya memberiku pemahaman yang lebih baik tentang bullying. Bahwa selama ini bullying selalu dipadankan dengan kata  intimidasi, kekerasan dan penindasan. Padahal penindasan tidaklah sebatas memalak, mencuri uang, tindak kekerasan atau penculikan misalnya. Pada kenyataannya situasinya bisa sangat ambigu.


Teman yang tidak merespon ketika diajak berbicara, tidak mau diajak duduk bersama, tidak mau makan bersama, menertawakan, mempermalukan di depan umum, hal-hal remeh seperti itu semua bukanlah sebuah tindakan kejahatan. Tapi masuk dalam tindakan bullying. Beberapa hal bisa jadi sangat menyakitkan bagi si korban, tapi tidak berarti itu adalah kejahatan.


Masalahnya kadang orang tua/guru hanya akan menanggapinya sepintas lalu. Menyuruh si korban dan si pelaku untuk saling berbaikan dan tidak mengulanginya kembali. Lalu apakah tiba-tiba anak-anak tersebut akan menjadi baik dan akrab?
Kalau kasusnya mulai parah( biasanya ditandai dengan adanya bekas luka kekerasan secara fisik), orang tua korban, kebanyakan pasti meminta si pelaku dihukum dengan berat agar ada efek jera. Sedangkan orang tua si pelaku yang merasa dipojokkan, bisa dipastikan menolak. Meski tahu anaknya telah berbuat salah(rata-rata orang tua pasti membela anaknya masing-masing kan?). Kadang masalahnya jutru menjadi semakin rumit dengan keterlibatan para orang tua ini.


Dan bahkan jika para orang tua bersepakat si pelaku dihukum dengan berat, lalu apakah masalahnya akan selesai? Hampir dapat dipastikan hal tersebut tidak menyelesaikan apapun. Yang ada, si pelaku ini malah semakin menjadi-jadi bencinya kepada si korban. Membuatnya semakin “kreatif” membully si korban.


Ini menjadi semacam lingkaran setan yang tak terputus.


Menurutku sih anak-anak harus punya kepercayaan diri yang kuat. Biar nggak gampang jadi korban. Juga harus benar-benar diajarkan(dengan kuat juga) tentang pendidikan agama, moral, budi pekerti, ya hal-hal semacam itulah. Sehingga tidak ada anak yang merasa punya hak untuk menindas temannya yang terlihat lebih lemah.


Kalau menurut kalian gimana gengs?? :D


Palangkaraya
Rabu, 23 Maret 2016
#OneDayOnePost
#MenulisSetiapHari
#KeepWriting
#HariKe-18



 

23 komentar:

  1. bener mb sasmitha...bullying ga hars fisik...mencegahnya itu lo, agak agak susah...ak selalu bilang ke anakku di rumah atau sekolah, harus berani melawan, jangan diam saja.Trus bantu jika ada teman yg jd korban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak bagus banget itu. Kita harus berani menghadapi orang2 yang suka ngebully..😀

      Hapus
  2. nahh,,setuju bangett sama paragraf terakhir^^

    dibully itu gak enakk bangett,,hikss..korban bully waktu sd :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah.. ada temen senasib.. aku juga dibully tu waktu SD mbak aira..tapi aku ngelawan..😅

      Hapus
  3. Itu masalah klasik tiap jaman. Selain cara di atas ajarkan juga pada anak untuk tidak takut menghadapi apapun selama dia benar. Saya pernah seperti itu lalu saya lawan. Eh, jadi takut yang bully...hehe

    BalasHapus
  4. Aku pernah di bully kata terlalu pendiam hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jaaaaaahhhhhh..... mang itu termasuk dibully ya mas gilang?

      Hapus
    2. Kalau di grup, bang gilang sepertinya bukan pendiam deh...

      Hapus
    3. iya.. keknya gak mungkin gitu ya mas gilang pernah di bully dengan kata pendiam..:D

      Hapus
  5. Aku juga pernah membully dan dibully :D

    Dan itu memang tidak baik untuk kesehatan pencernaan... #Lhoh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wuaaahhhhh... mungkin itu sebabnya kamu suka sakit perut net..:D

      Hapus
  6. dibully memang nggak enak, di saat seperti itu kadang dibutuhkan sikap "cuek", karena kebanyakan "materi" bullynya adalah hal-hal yang nggak penting....
    #cuekajasayamah ;)

    BalasHapus
  7. Mitha yg bully cowok doank? aku malah cowok cewek bergerombolan bahkan sampai guru sendiri hiksss...*luka lama seakan kembali :(

    BalasHapus
  8. ya Allah Rabb.. kok gitu sih gurunya?? dunk2 deh..*peluk mbak Raida..

    BalasHapus
  9. syukur gak pernah jd korban bully :)

    Ini tugas berat bagi para orangtua dan pendidik utk memperbaiki karakter anak bangsa. Dengan karakter yg baik, tiap anak akan saling m'hargai sehingga tak ada lagi bully membully.. 😁

    BalasHapus
  10. Bullying menurut saya sangat berpengaruh di jiwa sang korban.
    sepertinya saya merasakan era bullyingan semakin ngetrend ini di 5 tahun terakhir ini..
    ya nggak ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak kemajuan teknologi bikin bullying tambah serem..

      Hapus
  11. Indonesia menjadi negara dengan tingkat bullying terbesar. Masuk 5 besar.. Semoga kelak berkurang..

    BalasHapus
    Balasan
    1. waahhh suhu akhirnya mampir ke sini..^^

      aamiin bang..

      Hapus
  12. Setuju, hidup ini memang keras sista! ;D
    Btw, itu komik judulnya apa mbak Sas?
    Saya dulu juga suka baca komik (yg mendidik)..

    BalasHapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...