Ayo kita menikah!
Tiba-tiba saja
susunan kalimat itu terpampang dengan manisnya di layar smartphoneku. Aku
tersenyum. Sebagian hatiku dipenuhi bunga. Aku pun mengetikkan sebuah kalimat
balasan,
Aku tak bisa kak. Minggu
depan, aku UTS.
Ting tung. Pesan
masuk.
Baiklah, kabari aku
kapan kau selesai uts dan mulai libur.
Aku tersenyum.
Kadang kak Khalil suka kebangetan banget becandanya. Sepagi ini dia sudah mau
mengajakku menikah. Tapi aku senang dia menghubungiku. Maksudku bukan karena
aku punya perasaan khusus atau apa kepadanya. Hanya saja dia jarang
menghubungiku. Jadi saat dia menghubungiku itu seperti selalu menjadi sebuah
keistimewaan untukku. Itu bukan cinta kan? Kembali jemariku sibuk mengetikkan
balasan.
Baiklah, tapi aku tak
bisa janji ya?:) Kak Khalil sedang
apa? Tidak mengajar?
Terkirim. Ah, segera
saja ku sesali pertanyaan bodoh itu. Aku merutuk diriku, melempar ponselku ke
tempat tidur, dan tanpa ku sadari aku mulai menggigiti bibir bawahku. Ya Ampun
Alya, tidak bisa kah kau mencari topik pembicaraan lain? Ini hari kamis! Tentu saja
dia mengajar. Semoga saja dia tak menganggapku perempuan aneh. Hei, apa aku
sedang cemas pada penilaiannya sekarang?
Ting-tung. Cepat ku
raih benda 5 inchi putih yang tergeletak begitu saja di ranjangku itu.
Aku dalam perjalanan.
Sebentar lagi sampai sekolah.
Hahh.. aku
menghembuskan napas lega. Aman.
Selamat mengajar kak.
Jangan galak-galak. Siswa kak Khalil banyak yang memberiku laporan tentang betapa
galaknya kak Khalil dengan mereka.:D
Terkirim. 1
menit. 2 menit. Tak ada jawaban. Hufh, kenapa selalu aku yang terakhir
mengirimkan pesan padanya. Seperti angin, ia datang dan pergi begitu saja. Sudahlah,
aku juga harus siap-siap ke kampus. Mata kuliah pertama dosennya agak
konservatif. Sukar sekali mentolerir keterlambatan mahasiswanya. Asti juga
pasti sudah menunggu. Aku janji akan menjemputnya. Aku memakai kerudung biru
kesayanganku dan mulai memasukkan beberapa buku ke dalam tas ketika ponselku
kembali berbunyi. Kali ini panggilan masuk. Samar, sedikit kecewa mewarnai hatiku ketika
kulihat nama yang terpampang di layar. Mas Prabu.
“Hallo, Assalamualaikum
mas”
“Waalaikumsalam. Dek,
mas lagi di rumah sakit neh.”
***
Palangkaraya
5 Mei 2016
#OneDayOnePost
Ngajak nikah kayak ngajak makan siang aja, hehehe
BalasHapuskalau ajakan nikah itu bercanda, bener2 kebangetan bercandanya.. hehe
BalasHapusiya ngajak nikah masak by handphone sih...
BalasHapus