Kamis, 05 Mei 2016

Elegi Sunyi Sepotong Hati



Ayo kita menikah!
Tiba-tiba saja susunan kalimat itu terpampang dengan manisnya di layar smartphoneku. Aku tersenyum. Sebagian hatiku dipenuhi bunga. Aku pun mengetikkan sebuah kalimat balasan, 

Aku tak bisa kak. Minggu depan, aku UTS.


Ting tung. Pesan masuk.


Baiklah, kabari aku kapan kau selesai uts dan mulai libur.


Aku tersenyum. Kadang kak Khalil suka kebangetan banget becandanya. Sepagi ini dia sudah mau mengajakku menikah. Tapi aku senang dia menghubungiku. Maksudku bukan karena aku punya perasaan khusus atau apa kepadanya. Hanya saja dia jarang menghubungiku. Jadi saat dia menghubungiku itu seperti selalu menjadi sebuah keistimewaan untukku. Itu bukan cinta kan? Kembali jemariku sibuk mengetikkan balasan.


Baiklah, tapi aku tak bisa janji ya?:)  Kak Khalil sedang apa?  Tidak mengajar?


Terkirim. Ah, segera saja ku sesali pertanyaan bodoh itu. Aku merutuk diriku, melempar ponselku ke tempat tidur, dan tanpa ku sadari aku mulai menggigiti bibir bawahku. Ya Ampun Alya, tidak bisa kah kau mencari topik pembicaraan lain? Ini hari kamis! Tentu saja dia mengajar. Semoga saja dia tak menganggapku perempuan aneh. Hei, apa aku sedang cemas pada penilaiannya sekarang?
Ting-tung. Cepat ku raih benda 5 inchi putih yang tergeletak begitu saja di ranjangku itu.


Aku dalam perjalanan. Sebentar lagi sampai sekolah.


Hahh.. aku menghembuskan napas lega. Aman. 


Selamat mengajar kak. Jangan galak-galak. Siswa kak Khalil banyak yang memberiku laporan tentang betapa galaknya kak Khalil dengan mereka.:D


Terkirim. 1 menit. 2 menit. Tak ada jawaban. Hufh, kenapa selalu aku yang terakhir mengirimkan pesan padanya. Seperti angin, ia datang dan pergi begitu saja. Sudahlah, aku juga harus siap-siap ke kampus. Mata kuliah pertama dosennya agak konservatif. Sukar sekali mentolerir keterlambatan mahasiswanya. Asti juga pasti sudah menunggu. Aku janji akan menjemputnya. Aku memakai kerudung biru kesayanganku dan mulai memasukkan beberapa buku ke dalam tas ketika ponselku kembali berbunyi. Kali ini panggilan masuk. Samar, sedikit kecewa mewarnai hatiku ketika kulihat nama yang terpampang di layar. Mas Prabu. 


“Hallo, Assalamualaikum mas”


“Waalaikumsalam. Dek, mas lagi di rumah sakit neh.”


***

Palangkaraya
5 Mei 2016
#OneDayOnePost


3 komentar:

  1. Ngajak nikah kayak ngajak makan siang aja, hehehe

    BalasHapus
  2. kalau ajakan nikah itu bercanda, bener2 kebangetan bercandanya.. hehe

    BalasHapus
  3. iya ngajak nikah masak by handphone sih...

    BalasHapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...