Jumat, 25 September 2015

Gregetan

Aku punya seorang sahabat dekat. Kami pernah mengajar di satu lembaga pendidikan yang sama. Kami berpisah karna aku pergi ke Palangka Raya dan dia memutuskan untuk resign saat lamarannya pada salah satu perusahaan pertambangan batu bara diterima.

Well, kita pasti pernah baca kisah-kisah cinta di internet. Dari yang manis sampai yang tragis. Aku nggak tau yang ku ceritakan ini masuk kategori yang mana. Setauku dia masih kami masih sama-sama jomblo waktu ngajar. Tapi saat aku bertemu dengannya kemarin tiba-tiba dia bercerita tentang pacarnya yang masih teman sekantornya. Dengan berurai air mata dia mengatakan ternyata laki-laki itu mulai menunjukkan sifat aslinya.  Sahabatku bercerita bahwa laki-laki itu sangat sering bersikap kasar padanya. Oh, tentu saja laki-laki itu juga sering mengatakan kata-kata kasar yang menghina. "Biasanya hanya saat kami berdua sih", katanya buru-buru menambahkan. Maka sebagai sahabat yang baik aku pun memprovokasinya untuk putus saja. Ayolah.. masih pacaran aja dia udah berani bersikap kasar kek gitu gimana nanti saat mereka terikat perkawinan. But do you know what she said??? Dia bilang, "aku nggak bisa lia, aku sayang banget sama dia".

Ya Allah Rabbi, asli deh aku gregetan banget dia jawab kayak gitu. Itu tuh jawaban paling nggak logis yang pernah ku dengar. Perempuan itu bukan objek yang bisa dikasari sesukanya, dikata-katain, dihina, diperlakukan seenak udel. Eh plis deh ya.. 2015 neh.

Aku pun memberikan banyak sekali alasan kenapa dia harus putus. Aku bersemangat karena emosi. Tapi percuma. Dia hanya menangis dan bilang, "aku masih sayang banget sama dia, lia"

Hadooooohhhhhh... *tepok jidat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...