Kamis, 24 September 2015

#presidentlihatkalteng

Sudah seminggu ini aku di Banjarbaru (kalau nggak tahu Banjarbaru sana buka Internet!!:D), sekolahku diliburkan karena asap yang semakin parah. Sebagai informasi sekolah tempat ku mengajar terletak di Pulang Pisau (kalau tetap belum tahu Pulang Pisau dimana, buka internet lagi sana!! Hahaha).
Terakhir aku di sana memang asapnya pekat sekali. Aku bahkan sampai merasa seolah-olah akan segera menjelma menjadi naga (yang setiap bernafas mengeluarkan asap) kalau tinggal di sana lebih lama lagi. Saking parahnya aku bahkan nggak pernah bisa melihat langit biru atau langit berbintang. Saking parahnya aku bahkan hampir mengalami kecelakaan lalu lintas karna jarak pandang yang sangat dekat. Tidak main-main aku hampir tabrakan dengan sebuah truk kontainer. Alhamdulillah Allah masih melindungiku. Kalau tidak, apa jadinya coba??
Tadi, aku dapat BC dari seorang teman bunyinya kira-kira begini,
"Hari ini Kalimantan Tengah dalam kondisi udara
terparah dalam sejarah kabut asap di Indonesia, ISPU Kalimantan Tengah hari ini sampai di angka 1.900, 6 kali lipat dari ambang batas bahaya yang ada di angka 300-an. Saya tidak tahu bagaimana cara kawan2 disana bisa bertahan, saya tidak tahu bagaimana cara bayi-bayi dan anak-anak disana bisa bernafas. Jika tidak ada satu tindakan pun yang di ambil maka bukan tidak mungkin berita selanjutnya yang kita dengar dari Kalimantan Tengah adalah bayi - bayi yang tidak bernyawa, anak - anak yang dalam kondisi kritis. Sayang sungguh di sayang informasi ini sampai sekarang belum jadi berita utama media Nasional. Alhasil orang-orang di luar Kalimantan Tengah menganggap tidak terjadi apa-apa.
.
Kawan - kawan, kita tidak bisa turun ke jalan mengumpulkan sumbangan untuk Kalimantan Tengah, tidak bisa mengumpulkan pakaian layak pakai, beras, indomie, popok, pembalut seperti saat kita berteriak: SAVEGAZA, SAVEACEH, SAVEJOGJA dll.
Bencana asap beda dgn bencana lainnya yg korban bisa di ungsikan, bisa dilihat lukanya, traumanya, kesedihannya, kematiannya.Tidak, tidak seperti itu, di penderitaan karna asap semuanya terjadi pelan2. Disana tidak ada rumah rusak, jembatan ambruk, sekolah runtuh, masjid atau surau yg roboh Sehingga kita tidak bisa nyumbang genteng atau paku, arsitek dan ahli bangunan tidak bisa bantu,
ahli sanitasi untuk air bersih atau WC tak berguna.
.
Satu2nya cara yang bisa kita lakukan hanya
berdoa dan BERTERIAK TERUS MENERUS DI MEDIA SOSIAL, SEBARKAN, SEBARKAN, SEBARKAN. Usaha ini kita lakukan bukan untuk menjatuhkan siapapun, bukan untuk menjelekkan siapapun, kita mengadu dan meminta kepada presiden karena beliaulah yang bisa memerintahkan siapapun yang punya kemampuan di Indonesia ini untuk bertindak, berbuat dan bekerja dengan cepat dan beliau juga yg punya kuasa untuk mengeluarkan berapapun anggran yg mencukupi untuk menyelesaikan masalah ini.
Kalimantan Tengah juga bagian dari Indonesia"

Well, entah siapa yang membuat pesan itu. Tapi aku setuju dengan isi pesan BC itu. Aku dan seluruh masyarakat Kalimantan Tengah menunggu tindakan nyata pemerintah.
Pada akhirnya aku hanya bisa memanjatkan sebuah doa. Ah, Rabb kasihinilah kami, tolong beri kami hujan.. aamiin.
#melawanasap
#presidentlihatkalteng

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...