Adikku

Aku punya seorang adik perempuan. Jarak kami terpaut hanya 3 tahun. Jarak yang cukup pendek itu membuat kami cukup dekat. Kami tumbuh bersama. Walaupun punya kebiasaan yang berbeda kami tetap sering bermain bersama. Seingatku, dia lah teman pertamaku. Walaupun waktu kecil sebenarnya kami lebih banyak berantemnya daripada akurnya. Hahahaha tapi percayalah aku sangat menyayanginya. Dulu anak laki-laki itu nakal sekali suka mengolok, mengganggu dan memukul. Mereka boleh mengolokku, menggangguku, memukulku. Tapi aku tidak pernah membiarkan mereka mengganggu adikku. Adik kesayanganku itu.
Adik kesayanganku, kebanggaanku itu tumbuh menjadi perempuan cantik, supel, yang mengambil sebagian besar tanggung jawabku sebagai anak pertama. Aku sering merasa malu, minder, dan tidak percaya diri berdampingan dengannya. Seperti langit dan bumi, cahaya dan sisi gelap, begitu orang-orang di sekitar kami sering menilai kami. Saat adikku tumbuh sebagai perempuan cantik, aku tumbuh sebagai perempuan biasa. Saat adikku tampil begitu ramah, ceria, penuh percaya diri, aku tampil sebagai kebalikannya pendiam, tertutup, dan cenderung muram. Yapi tak jadi soal, aku tau dia menyayangiku. Dan aku pun menyayanginya. Itu sudah cukup. Aku tak ambil pusing dengan semua penilaian orang.
Malam ini aku begitu merindukannya. Ku harap aku bisa mengulang waktu, saat kami masih kecil tidak mengkhawatirkan apapun, bermain bersama. Saat dimana masalah terbesar kami adalah kebiasaannya yg suka menggigit. 😂😂😂
Aku begitu merindukannya.. ku harap dia di sini bercanda bersamaku seperti biasanya.
Aku begitu merindukannya.. ku harap dia selalu bahagia..
Aku begitu merindukannya.. ku harap dia bisa segera kembali dan berkumpul bersama kami lagi..
Ku mohon Rabb,, kembalikan adik permpuan kesayanganku itu..