Gadis itu,
berhari-hari aku berusaha menghubunginya. Telponku tak diangkatnya. SMS, BBM,
Line, WA, bahkan tak dibaca, dan sekarang dia sedang duduk melamun di kafe ini,
kata Kriss dalam hati setengah tak percaya dan kesal. Pagi ini, mobilnya yang
mogok membuat Kriss harus naik taksi untuk berangkat ke kantornya.
Ia sengaja turun
di depan sebuah kafe yang terkenal dengan kudapannya yang lezat, berniat untuk
mengganjal perutnya yang keroncongan. Dan betapa terkejutnya ia mendapati gadis
yang dicari-carinya beberapa hari terakhir ternyata tepat berada di depan
matanya sekarang ini. Ia pun segera masuk dan duduk di depan Alesha.
Alesha kaget
melihat Kriss datang entah dari mana lalu tiba-tiba duduk di hadapannya saat
ini. Matanya membulat. Mulutnya sedikit terbuka. Otaknya berusaha mencerna
namun entah karena terlalu kaget atau karena terlalu asyik melamun otaknya
berpikir sedikit lebih lama.
“Tidak usah
melongo seperti itu. Kau seperti gadis bodoh saja. Tambah lagi apa yang kau
lakukan disini sepagi ini? Apa kau seorang pengangguran??” cecar Kriss tanpa
basa-basi.
Alesha langsung
menutup mulutnya lalu menggelengkan kepalanya. Kembali ke Bumi Alesha, rutuknya
dalam hati. Tak berapa lama ia pun memasang wajah cemberut.
“Dimana etikamu
Krissandi Dirgantara?? Begitukah caramu menyapa seorang gadis?? Aku tidak bodoh
dan aku bukan pengangguran. Oh ya, kenapa aku berada di sini juga bukan
urusanmu!” sergah Alesha galak.
Kriss tersenyum. Nampak
menawan. Alesha kembali terpana. Lupa pada marahnya.
“Nampaknya kau
baik-baik saja, mengingat kau masih secerewet terakhir kali kita bertemu.”
Alesha terdiam. Mengalihkan
pandangannya ke arah jalanan.
“Well, sekarang
Nona Alesha bisa kah kau jelaskan mengapa kau tak pernah mengangkat telponku
atau membalas SMS, BBM, WA, Line-ku? Dan mengapa sahabat kesayanganmu
mencak-mencak di kantorku beberapa hari yang lalu?” kata Kriss serius.
Alesha masih
diam. Menghela napas berat.
“Apa kau tak
rindu Kriss kembali ke masa dulu saat kita masih sekolah? Entah bagaimana aku
merindukan masa-masa itu.” kata Alesha kemudian.
Kriss
mengerenyitkan dahinya.
“Tidak.” Jawab Kriss
tegas.
“Sudah ku duga kau
akan menjawab seperti itu. Kau tahu, aku bahkan masih ingat pohon Akasia di
belakang sekolah tempat kita pertama kali bertemu.” Kata Alesha tersenyum.
“Aku tidak suka
karena saat itu kau hanya gadis ringkih penuh luka yang menyebalkan.”
Dan saat itu aku
benci sekali pada diriku sendiri yang hanya bisa mengobatimu Alesha, sambung
Kriss lagi dalam hati.
“Aha, apakah itu
artinya sekarang kau mengakui pesonaku sebagai perempuan?” tanya Alesha menggoda.
“Ya.. sekarang
kau memang menjadi seorang perempuan. Dengan tingkat menyebalkan yang masih
sama.” Jawab Kriss acuh.
Alesha kembali
memasang wajah cemberutnya. Kriss kembali tersenyum. Sejenak ada keheningan
diantara keduanya.
“Itu karena
Mamah. Mengapa aku tak mengambil tawaran bekerja sebagai pramugari di maskapai
penerbangan internasional itu.” kata Alesha lagi lirih.
Kriss diam. Ada sedikit
kecewa merasuki hatinya. Apa ini? Apa kau sungguh-sungguh percaya pada apa yang
dikatakan Rere tempo hari Kriss?, tanyanya pada benaknya.
“Mamah sakit. Dan
dokter sudah memvonis hidupnya tak kan bertahan lama. Kau tahu kan, impianku
menjadi pramugari karena ingin pergi sejauh mungkin dari Mamah. Bukankah
seharusnya aku senang sekarang? Tapi walau bagaimanapun, aku tidak akan pernah
bisa mengubah kenyataan bahwa dialah satu-satunya keluargaku. Saat SMA aku bisa
dengan jelas mengatakan betapa bencinya aku dengan perempuan yang suka
memukulku itu. Tapi sekarang, aku tak tahu lagi bagaimana rupa perasaanku
Kriss?? Apa yang harus ku lakukan Kriss? Aku harus bagaimana? Setelah Papah,
sekarang mamah juga akan meninggalkanku. Aku sendirian.” kata Alesha dengan
berurai air mata. Ada pendar luka di matanya.
Dan pendar itu
pun membias di mata bening Kriss.
***
To be continued..^_^
Pulang Pisau
Kasihan Alesha..
BalasHapusIya kasian.. kasian.. kasian..#ehh😢
HapusPulang pisau tuh apa yan kaka?
BalasHapusItu nama kabupaten maaaaakkk...tempat tugasku di sini. Biasanya kan ku tulis Palangkaraya.. 😂
HapusItu nama kabupaten maaaaakkk...tempat tugasku di sini. Biasanya kan ku tulis Palangkaraya.. 😂
Hapus