Minggu, 10 Maret 2019

Menerbangkan Imajinasi Bersama Hans Andersen Fairy Tales (Sebuah Resensi)

dok. pribadi



Judul Buku          : Hans Andersen Fairy Tales Illustrated by Jhon Patience
Pengarang          : Hans Andersen
Penerbit              : Jilin Publishing Group Co., Ltd
Tahun Terbit        : 2017
Tebal Halaman   : 112 halaman
 
Sinopsis Buku  :
     Seperti judulnya, buku ini berisi dongeng-dongeng terkenal milik Hans Andersen.

Hans Andersen Fairy Tales ini sendiri terdiri dari 15 kisah, yaitu:
1.   The Little Mermaid
2.   The Red Shoes
3.   The Ugly Duckling
4.   The Beetle
5.   The Little Match Girl
6.   The Old House
7.   The Snow Queen
8.   The Steadfast Tin Soldier
9.   The Princess And The Pea
10. The Tinderbox
11. The Shepherdess And The Chimney Sweep
12. The Emperor’s New Clothes
13. It’s Absolutely True
14. Thumbelina
15. The Nightingale

Dengan apiknya Hans Andersen meramu dongeng dengan menggunakan teknik yang membuat benda-benda mati seakan akan hidup dan dapat merasa seperti layaknya manusia. Dilengkapi dengan gambar-gambar yang indah karya Jhon Patience, buku ini pun menjadi buku dongeng cantik nan menarik.


Kepengarangan :

 Hans Andersen adalah seorang penulis berkebangsaan Denmark yang tak hanya menulis dongeng namun juga banyak karya literasi lainnya seperti skenario pertunjukkan drama, catatan perjalanan, puisi bahkan novel.

Banyak dari dongeng yang ia tulis kini diadaptasi menjadi pertunjukan drama, film, dan animasi. Karenanya tak heran kalau dongeng-dongengnya itu bahkan telah mendunia. Dewasa ini siapa sih yang tidak tahu kisah Putri Duyung atau Gadis Korek Api?

Sedangkan Jhon Patience sendiri merupakan seorang penulis juga illustrator cerita anak berkebangsaan Inggris yang dilahirkan pada tahun 1949 di Lanchashire. Ia memulai karirnya sebagai seorang desainer buku di sebuah penerbitan di Inggris. Jhon Patience telah menulis dan membuat ilustrasi lebih dari 100 cerita dan menulis ulang dongeng-dongeng milik Hans Andersen juga Grimm Bersaudara.
 
     Kelebihan dari buku :

·            Buku ini sangat menarik baik dari segi judul yang membawa nama besar Hans Andersen maupun dari segi cover yang penuh warna sesuai dengan segmen pembaca buku ini yang diperuntukkan bagi anak-anak.
·        Kisah-kisahnya sederhana namun ‘tak biasa’ juga menjadi daya tarik buku ini.
·        Gambar-gambar ilustrasi yang indah di setiap halamannya membuat siapapun menjadi betah untuk membaca buku ini

Kekurangan dari buku :

·        Setiap kisah dongeng dalam buku ini sebenarnya dipisah menjadi buku sendiri-sendiri. Mungkin tujuannya agar lebih mudah ketika kita ingin membaca judul cerita/dongeng tertentu. Nah, ke-15 cerita itu disatukan dimasukkan dalam sebuah box, yang mana menurutku pribadi menjadikan buku ini kurang praktis untuk dibawa keluar rumah.

#RCO
#Tantangan3Level4

Kamis, 07 Maret 2019

Hans Andersen


Google Image

     Aku penyuka dongeng, dan Hans Andersen merupakan salah satu penulis dongeng favoritku.  Penulis dongeng terkenal The Queen Snow, The Little Mermaid, dan The Little Match Girl kelahiran Odense, 2 April 1805 ini memiliki banyak karya literasi selain dongeng. Seperti skenario pertunjukan teater, berbagai catatan perjalanan, puisi, bahkan novel.

     Penulis yang karyanya telah diterjemahkan ke dalam lebih 125 bahasa ini berasal dari keluarga miskin, hal ini membuatnya harus berjuang keras untuk bertahan dalam struktur kelas masyarakat yang kaku pada masa itu. Ia berganti-ganti pekerjaan sampai akhirnya menetapkan hati untuk menjadi seorang penulis.

Doc. pribadi

      Sekarang ini dongeng-dongeng Andersen telah disadur menjadi film, pementasan drama, balet, juga animasi. Disebutkan bahwa teknik menulisnya yang membuat seolah-olah benda mati menjadi ‘hidup’ juga, telah menginspirasi  karya-karya Lewis Carol dan Beatrix Potter. Ceritanya yang sederhana membuat dongeng Andersen pun mudah diterima anak-anak. Di sisi lain, muatan pesan moral tentang kebajikan dan bertahan disaat sulit juga menjadi nilai tambah karya Andersen yang memikat para pembaca dewasa.
 
  Dalam karya-karyanya, Andersen memang kerap menggambarkan kehidupan orang-orang kelas bawah yang miskin dan memiliki kehidupan yang sulit akibat Revolusi Industri pada masa itu.

    Penulis dengan nama lengkap Hans Christian Andersen ini meninggal di usianya 70 tahun, pada tanggal 4 Agustus 1875 dan dimakamkan di Kopenhagen. Kini atas sumbangsihnya dalam dunia kesusastraan, hari kelahiran Andersen, tanggal 2 April, ditetapkan sebagai Hari Buku Anak Internasional. Selain untuk menumbuhkan kebiasaan membaca, penetapan ini juga bertujuan agar perkembangan buku anak-anak bisa mendapatkan lebih banyak perhatian. Semoga menginspirasi kita ya...


#ReadingChallengeODOP
#Tantangan2Level4




Jumat, 01 Maret 2019

Kebohongan Teori Kosmogoni Ala Darwin




Tantangan RCO kali ini adalah menjawab pertanyaan Bagaimana pendapatmu tentang sejarah dalam buku yang telah dibaca itu? Pernahkah membaca sejarah yang sama, namun ceritanya berbeda? Well, aku membaca buku dengan tajuk Kebohongan Sejarah Yang Menggemparkan. Jadi secara garis besar, buku ini membahas teori-teori sejarah yang berlawanan dengan pakem yang sudah ada. 

Aku belum membaca buku ini sampai habis. Tapi meski teori sejarah yang ditawarkan dalam buku ini cukup menarik, aku menemukan sesuatu yang sangat mengganggu. Hal tersebut adalah ketiadaan daftar pustaka atau daftar referensi. Padahal buku ini diklaim sebagai konklusi perjalanan studi investigatif ekstensif terhadap dokumen-dokumen sejarah, Untuk ukuran buku yang mengangkat berbagai teori kebohongan sejarah tingkat dunia mulai dari teori kosmogoni hingga teori eskatologi bukankah ini sebuah ketimpangan yang cukup fatal?

Meski hampir di setiap lembarnya terdapat catatan kaki, tapi setelah ku cermati lebih dalam, catatan itu hanya merujuk tanpa menuliskan sumber valid dari mana sang penulis mendapatkannya.
Terlepas dari itu, aku cukup tertarik dengan pemaparan penulis mengenai fakta bohong teori kosmogoni. Sejak kecil kita telah diajarkan mengenai teori Darwin tentang penciptaan awal mula alam semesta dan manusia.

Buku ini menjabarkan berbagai kekurangan teori Darwin dan menguliti satu per satu bukti ilmiah yang digunakan Darwin untuk mendukung pendapatnya. Bahwa manusia berevolusi dari kera, sejatinya adalah sebuah kebohongan yang sengaja disebarkan untuk menyerukan indoktrinasi pembangkangan kepada Tuhan dan pemolesan warna ilmiah artifisial bagi kekafiran dan ateis.
Teori ini juga menimbulkan efek dan membantu orang-orang Barat untuk memformulasikan dikotomi engenai pembagian ras di dunia yang menimbulkan terminologi Negara Ketiga yang disematkan kepada seluruh rumpun bangsa inferior.

Teori ini pula yang menjadi dasar justifikasi invasi dan penyerangan mereka terhadap bangsa-bangsa lain.

Nah, bagaimana menurut kalian?

#RCO
#tantangan2RCO
#ReadingChallengeODOP

Dusta Sejarah

Sekerumun hati nan serakah, menguar dusta..
disebarkannya berita-berita penuh dusta..
dibisikkannya kabar-kabar penuh dusta..
Mulanya satu.. lalu menumpuk..
lalu membusuk.. lalu menusuk..
berkelindan bersama tarian kebenaran yang patah-patah
diafirmasikannya kepalsuan
pabrikasi hikayat sejarah yang sejatinya tak pernah ada..

tapi dusta tetaplah dusta..
meski mereka konversi dusta itu menjadi kebenaran
sejatinya ia tetaplah garis yang menegasi kerapuhan...


#Tantangan3RCO
#ReadingChallengeODOP

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...