Senin, 31 Oktober 2016

Cinta (Yang) Rumit

Dayang-dayang itu menatap sedih kepada Sang Ksatria yang membawa bermacam bunga-bunga nan cantik di tangan kanannya. Sang Ksatria memetiknya langsung dari sebuah tebing nan curam lagi berbahaya. Tak diindahkannya tubuhnya yang penuh luka.

Adapun Sang Ksatria, ia terus menatap Sang Putri yang mengenakan gaun berwarna putih dihadapannya itu. Gaunnya berkibar disapa angin lalu jatuh dengan anggun. 

Sedangkan Sang Putri justru tak bisa mengalihkan pandangannya dari sekuntum mawar merah yang dibawa Sang Pangeran untuk Putri dari kerajaan seberang. 

Dengan sedih, dalam hatinya Sang Ksatria bertanya, “mengapa kau tak melihatku di sini Putri?”

Sang Putri pun bertanya dalam hati, “mengapa kau tak memberikan mawar itu kepadaku Pangeran?”

Pangeran berpikir dengan wajah muram, “mengapa Putri ini tak mau menerima mawarku? tak kah dilihatnya betapa aku tergila-gila padanya?”

“Mengapa pangeran terus mengikutiku. Bagaimana jika Sang Ksatria melihatku bersamanya? Oh, aku hanya ingin segera bisa melihat Sang Ksatria.” Ujar Sang Putri dari sebrang dalam hati.

           Dayang-dayang hanya mampu menghela napas panjang melihat masing-masing orang berusaha menahan hati mereka yang patah. bagaimana bisa cinta menjelma sedemikian rumit??

Aku Puisi

Aku puisi..
Yang tercipta dari jutaan kerinduan kekasihmu
Yang memerangkap sunyi dalam hatinya..

Aku puisi
Yang terjalin dari jutaan doa wanita paruh baya
Yang menyimpan tangisnya untukmu dalam sujud-sujud panjangnya..

Aku puisi..
Yang menjelma dari jutaan titik-titik air langit yang jatuh dengan teratur
memikat kenangan-kenanganmu  yang terselip diantara kehidupan

Aku puisi..
Yang mewujud dari hatimu yang patah karena cinta yang tak bertepuk atau kasih yang tak terengkuh

Aku puisi..
Yang menari di pelupuk matamu kini..
Mendayu-dayu dalam hening nan syahdu..

Aku puisi..
Yang memikat jiwamu yang merindu
Yang menggigit mimpi akan harapan-harapan..

Aku puisi..
Yang tak pernah mati.

[Review] Novel Ayah – Andrea Hirata



Judul Buku          : Ayah
Nama Penulis      : Andrea Hirata
Penerbit               : Bentang Pustaka
Cetakan               : Ke-8


Kulalui sungai yang berliku
Jalan panjang sejauh pandang
Debur ombak yang menerjang
Kukejar bayangan sayap elang
Di situlah kutemukan jejak-jejak untuk pulang
Ayahku, kini aku telah datang
Ayahku, lihatlah, aku sudah pulang
(Novel Ayah – Halaman 384)

Sebenarnya sudah jauh hari sejak aku mengkhatamkan buku ini. And yup! I love it! So much! :D aku selalu suka cara Andrea Hirata bercerita. Dengan latar belakang Melayu yang sangat kental. Buku ini bercerita tentang cinta sederhana dari seorang laki-laki kampung yang juga tak kalah sederhananya. Semua bermula dari Sabari, Tamat, dan Ukun yang merupakan sahabat tak terpisahkan. Sejak duduk di bangku sekolah Sabari selalu mendapatkan peringakat atas. Ia merupakan pemuda cerdas yang memiliki hati yang lembut lagi polos. Berbanding erbalik dengan kedua sahabatnya yang selalu bersaing untuk menghindari rangking terbawah. Meskipun dalam hal cinta, mereka memiliki selera yang sama.

Kekonyolan, keluguan, kepolosan, kebaikan yang ditampilkan mereka dalam novel ini sukses membuatku tertawa terpingkal-pingkal, lalu geram, lalu sedih, lalu tertawa kembali. (Macam orang gila saja aku ini..:D)

Hal lain yang kusukai dari novel ini adalah bahasanya yang mendayu-rayu. Hampir di setiap bab selalu dihiasi puisi-puisi yang indah.

Datangkan seribu serdadu untuk membekukku!
Bidikkan seribu senapan, tepat ke ulu hatiku!
Langit menjadi saksi bahwa aku di sini, untuk mencintaimu!
Dan biarkan aku mati dalam keharuman cintamu….
(Novel Ayah – Halaman 110)

Dari Sabari dan teman-temannya, kita dapat belajar mengenai persahabatan, ketulusan seorang ayah, pengorbanan, semangat, cinta tanpa pamrih, juga arti sebuah keluarga. 


Bagaimana dengan kalian? Apa kalian pernah membaca novel ini? ^_^

Si Pohon Tinggi dan Si Pohon Pendek



Aku menemukan sebuah kisah menarik tentang pohon tinggi dan pohon rendah. Ia tumbuh begitu tinggi dan membuat sekelilingnya mengaguminya. Tetapi sayangnya, pohon itu tak bisa menaungi siapapun, pun tak bisa melindungi apapun di sekitarnya. Ia menjulang sendirian. Adapun di dekatnya tumbuhlah sebuah pohon yang rendah. Tapi ranting-rantingnya terbentuk sedemikian rupa hingga mampu menaungi siapapun yang berada di sekitarnya.

Analogi yang sama berlaku untuk dua orang siswaku yang saat ini duduk di kelas XI. Si Pohon tinggi  di jurusan IPA. Dan si pohon rendah di jurusan IPS. Semalam mereka berdua maju sebagai kandidat ketua OSIS. Aku menjadi tim sukses si pohon rendah. Membujuk, memprovokatori guru-guru lain agar menggunakan hak pilih mereka untuk memilih si pohon pendek tentunya. Dan berhasil.

Hanya saja, aku kurang berhasil mengajak siswa-siswa yang lain. Si pohon tinggi tampil dengan begitu percaya diri. Dari segi fisik, si pohon tinggi tidak mengecewakan. Wajahnya bersih. Tubuhnya tinggi proporsional. Segudang prestasinya dijabarkannya. Ku akui ia mempunyai banyak talenta di bidang seni maupun olahraga. Kalimatnya tersusun runtut dan sistematis. Ia menjelaskan program-programnya dengan sangat baik. oh ya, tentu saja sangat memikat.

Adapun si pohon pendek, dia bukan tipe public speaker yang baik. Ia seorang pendiam yang hemat kata. Meskipun prestasinya tak kalah banyak dari si pohon tinggi, tapi orasinya pendek dan terkesan kaku. Dari sini sudah terlihat hati para siswa pastilah memiliki kecenderungan untuk memilih si pohon tinggi. Dan benar saja, akhirnya si pohon tinggi berhasil menjadi ketua OSIS. Apakah si pohon pendek kecewa? Mungkin saja. Tapi ia tak berhenti. Ia tetap aktif baik di kegiatan intra maupun ekstrakulikuler. Dan ia pun dipercaya menjadi ketua Dewan Ambalan Pramuka.

Waktu berlalu. Membuka tabir-tabir rahasia. Program-program yang diorasikan si pohon tinggi saat pemilihan memang tetap berjalan. Hanya saja tanpa campur tangan si pohon tinggi itu sendiri. Hampir di setiap kegiatan si pohon tinggi justru sibuk memberikan perintah ini itu lalu asyik dengan kegiatannya yang lain. Tapi selalu hadir dan ngotot untuk maju paling depan ketika ada panggung maupun podium. Sampai pada tahap gila publikasi, kata teman yang tadinya dekat dengannya. Hal itu membuat teman-temanya mulai tidak respek padanya. Beberapa pembina juga mulai mengeluhkan sikap si pohon tinggi. Bahkan ada yang mulai menggulirkan isu resuffle(baru kali ini aku dengar ketua OSIS aja mau diresuffle :D).

Google Image
Adapun si pohon pendek, ia masih pendiam. Namun ia disenangi sekaligus disegani oleh teman-temannya. Diajaknya teman-temannya untuk mensukseskan beberapa program yang belum terlaksana. Ia tetap bekerja dengan baik meski miskin publikasi. Ia ringan tangan membantu teman-temannya,  sopan santunnya kepada guru juga sangat terjaga. Alhasil banyak guru yang sayang padanya. Segala sesuatu yang dipercayakan padanya selaludilaksanakannya dengan penuh tanggung jawab.

Ahh.. dari mereka aku pun belajar banyak hal. Bahwa hidup ini justru tidak melulu hanya tentang mengejar prestasi. Tidak melulu tentang “ini aku”. Tapi tentang bagaimana menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama.^_^

Story About You #3

Baru kali ini aku begitu serius memelihara seekor kucing. Kucing kampung pula!😂

Aku mulao dekat dengannya. Ia pun sepertinya mulai ternbiasa dan mulai berani mendekatiiku. Duduk atau tidur di dekatku. Hanya saja, yang masih menggangguku adalah setiap kali aku menyentuh Mueeza,  dia selalu gemetaran. Aku jadi bertanya-tanya apa yang pernah dilakukan orang-prang padanya sampai dia selalu gemetar ketika di sentuh??*poor Mueeza😭

Meski demikian, aku tak pernah alpa memandikannya setiap hari. Yah, meskipun aku tak punya shampo khusus kucing(btw, mandi'in kucing pake Biore Body Soap nggak papa kali ya?😂😂😂). Tapi, di satu sisi aku takut lukanya tidak mengering, dan lagi makannya masih aras-arasen gitu.

So, aku berinisiatif untuk pergi ke pet shop. Rencananya sih, nyari susu khusus untuk kucing (Did you know? Kucing itu nggak boleh minum susu yang dikonsumsi untuk manusia. Karena ternyata kucing tidak punya mekanisme untuk memecah kandungan susu. Yah, semacam itu lah..😅(percayalah, meskipun penjelasanku nampak begitu abal-abal.*muka serius)), vitamin, dan shamponya sekalian(kalian bisa lihat betapa seriusnya aku kan?).

Sayangnya aku tak mendapatkannya. Susu dan vitaminnya habis. Akhirnya aku membeli makanan kucing (semacam snack berbentuk ikan-ikan kecil gitu). Dan mas-mas di pet shop itu memberiku semacam salep untuk luka infeksinya (gretong loh maakk...😂😂😂*big thanks for him)

Tapi suatu hari Mueeza benar-benar menguji kesabaranku. Allahu Rabb.. aku lupa menutup pintu  kamar.  Saat pulang sekolah kamarku sempurna bau pipis dan kotorannya.

Hari itu aku mulai mempertanyakan komitmenku. Apakah sebaiknya aku meninjau ulang niatku untuk merawatnya? Mengingat keadaan finansialku (ternyata lumayan mehong maakk kalo dikalkulasikan semuanya😢), dan lagi ini lebih berat dari yang ku sangkakan sebelumnya.

Tapi satu sisi hatiku yang lain mengatakan. Ini nggak adil buat Mueeza. Aku  pun meneguhkan hatiku kembali.

Sekarang, setelah 2 minggu berlalu.. lukanya mulai menutup sempurna. Meskipun kulitnya belum ditumbuhi bulu sih. Tapi aku bersyukur sekali. Makannya pun mulai lahap walaupun masih pilih-pilih sih (mayak men dadi kucing😂).

Dan untuk pertama kalinya semalam ia mulai berjalan dengan 4 kakinya.😍

Story About You #2

Pada hari kedua, aku memberinya nama Mueeza.
Sama dengan kucingku yang sebelumnya. Sebenarnya aku memikirkan beberapa nama lain, hanya saja nama itulah yang melekat di lidahku.😄 sepertinya, aku telah jatuh hati dengan nama itu. Seakan-akan seluruh kucing di dunia ini bagusnya diberi nama Mueeza.(😅konyol)

Aku tak punya ikan. Bulek sayur langgananku entah mengapa dengan begitu dramatis mengubah rute perjalanannya. Tak lagi lewat di depan rumahku. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli beberapa ikan goreng ukuran sedang di warung.

Tapi seperti semalam, dia masih ogah-ogahan makan. Kapan dia bisa gemuk kalau makannya irit banget gitu?? Apa karena ku campur dengan nasi ya? Aku jadi bertanya-tanya. Memangnya selama dia jadi kucing liar yang hidup di jalanan gitu dia makannya apa? Kok dia nggak doyan ikan goreng?

Maksudku gimana dia bisa survive kalau suka pilih-pilih makanan kek gitu coba??

Dan dia pendiam sekali!!! Berasa kek nggak ada kucing di sini. Apa dia masih kesakitan ya? Dia juga tidak banyak bergerak. Padahal maksudku aku mau nyuruh dia banyak bergerak. Latihan jalan dengan sempurna.

Story About You

     Aku menemukannya saat menghadiri pengajian di rumah seorang teman sesama guru. Saat itu aku membantu beberes-beres. Dia berdiri di depan pintu dengan tatapan memelas. Meminta sisa makanan. Dia terlihat ringkih dan kurus sekali. Tubuhnya juga kotor karna lumpur. Dan yang membuat hatiku patah adalah saat melihatnya berjalan. Dia berjalan dengan menyeret tubuh bagian belakangnya.

     Ahh.. dengan keadaannya yang seperti itu, sudah pasti tak ada yang mau mengadopsinya. Kucing kampung ringkih, cacat, nan buruk rupa itu.

     Jadi, aku memutuskan untuk membawanya pulang.

     Dia bau sekali. Padahal, bukankah kucing adalah hewan pembersih?? Karenanya hal pertama yang kulakukan adalah memandikannya. Walaupun dia terlihat marah sekali saat itu.😂

     Ada sebuah luka menganga yang cukup aneh di pangkal kaki belakangnya. Seperti luka tusukan yang cukup dalam. Tapi tak lagi mengeluarkan darah. Saat itu aku hanya bisa mencuci lukanya karena banyak pasir yang menempel. Sedih ngeliatnya.

     Tadinya ku pikir kaki belakangnya patah. Tapi tidak. Ternyata dia bisa berdiri dengan sempurna.

     Karenanya dengan tekad mantap ku katakan padanya, " maaf teman, tapi aku akan memaksamu untuk berjalan lagi!!"

Sabtu, 29 Oktober 2016

Me VS Lacertilia

Percayalah.. pada dasarnya aku adalah seorang penyayang binatang. Tak percaya? Buktinya aku mau mengadopsi seekor kucing kampung kurus, tak terurus, dekil, bau, cacat, yang kini ku beri nama Mueeza. Aku memang penyayang kucing. Tapi aku juga tipe praktis yang tidak menyukai segala sesuatu hal yang riweuh bin ribet. Owh ayolah.. kalau bisa simpel kenapa harus ribet? iya kan? (Udah iyain saja lah😃)

Alasan mengapa aku suka kucing juga karena merawatnya tidak butuh 'keriweuhan' tertentu. Tapi akan lain halnya jika yang ku adopsi adalah seekor kucing kampung dekil yang cacat. Tentu memerlukan perawatan ekstra, membutuhkan perlakuan khusus. Inilah bukti betapa aku adalah penyayang binatang 😎.

Apa? Mau bukti lain? Baiklah bagaimana kalau ku ceritakan tentang seekor kalajengking yang pernah masuk ke rumahku dan berdiam diri di bawah kasurku. Entah apa yang dilakukannya di sana. Bersemedi atau jangan-jangan sebenarnya ia sedang kabur dari debt collector#loh??😂. Tidak jelas pokoknya. Sama tidak jelasnya darimana ia bisa masuk rumahku yang ku rasa sudah ku tutup rapat.

Meskipun aku berzodiak Scorpio tentu saja itu tak membuatku lantas berniat untuk memeliharanya. Secara nggak ada hubunganya juga sih ya..😄 but whatever-lah aku juga nggak bisa serta merta membunuhnya hanya karena dia nggak minta izin sudah masuk ke kediaman orang kan?

Yah meskipun bahaya juga sih kalau sampai kena sengat beracunnya. Tapi pada akhirnya aku tak membunuhnya kok. Sebenarnya lebih kepada tidak berani. Kalau di Banjarbaru, aku pasti sudah berteriak memanggil bapak. Tapi karena berhubung di sini aku sendiri, aku pun memutar otak. Bagaimana agar aku tak perlu tidur di ruangan yang sama dengan mahluk itu.

Akhirnya aku pun menangkapnya. Yup! Kalian harus percaya bahwa seorang Sasmitha A. Lia bisa menangkap seekor kalajengking yang baru saat itulah pertama kali dalam hidupnya ia melihat hewan eksotis yang biasanya hanya dilihatnya di TV itu.

Kalau kalian masih tidak percaya, check saja IG-ku @sasmithaalia (ini sih namanya promote, Ia!😂) foto kalajengking itu eksis bertengger di sana.

Tapi malam ini, masalahnya lebih pelik.
Bukan lagi Kalajengking! Atau Lipan, atau Tikus.
Kali ini tamu yang tak kuinginkan nyelonong masuk adalah seekor anak Kadal! Iya Kadal sepupu jauhnya Komodo, tetangga akrabnya Cicak!(mulai ngaco😂)

Kenapa pelik?

Karena susah sekali membuat kadal itu pergi. Ia akan berlari dengan keempat kakinya itu dengan sangat lihai. Dalam hitungan detik sudah bersembunyi di belakang lemari. Atau di tumpukan bantal.  Atau di sela-sela kulkas.

Oh God!!!

Aku segera menempatkan mahluk itu sebagai hewan yang paling ingin ku bunuh malam ini. Aaaaaarrrggghhh... aku benci dia!!!
Sepertinya aku harus tidur bersamanya malam ini. Semoga dia tidak masuk kamarku.

Selasa, 11 Oktober 2016

Pendar Luka (The Last)



Alesha menatap bayangannya di cermin rias kamarnya dengan perasaan campur aduk. Antara cemas, gugup, aneh, dan bahagia. Tangannya mengetuk-ngetuk sebuah papan nama bertuliskan Krissandi Dirgantara yang tercetak dalam huruf balok. Papan nama yang tak sengaja ditemukannya di lapangan belakang gedung laboratorium sekolahnya beberapa tahun yang lalu. Pemilik papan nama itu adalah seorang anak laki-laki tengil yang menyebalkan namun selalu ringan tangan menolongnya. 

Ia mengobati luka Alesha, membantunya belajar, hingga membuatnya tertawa. Krisslah yang mampu membuat Alesha sedikit bisa melupakan perbuatan Mamahnya yang kerap kali menyiksanya, hanya karena wajah Alesha mengingatkan pada Papahnya yang lari dengan wanita lain. Kehidupan Alesha yang muram menjadi lebih berwarna setelah bertemu dengan anak laki-laki pemilik papan nama itu. Meski di depan siswa lain Kriss yang merupakan ketua OSIS dan Alesha si siswa pemurung selalu bersikap seolah-olah tak saling mengenal, itu tak lantas membuatnya berhenti perlahan-lahan menulis nama anak laki-laki itu di hatinya.

Tanpa sadar ia mulai mengigiti bibirnya yang telah dipoles lipstick berwarna pink lembut. Kata Rere, ia nampak begitu cantik. Tapi Alesha masih merasa riasannya terlalu berlebihan. Berkali-kali ibu perias yang membimbingnya untuk duduk dengan tenang mengingatkan Alesha untuk tidak mengutak-atik hasil karyanya. Ia memandangi cincin emas putih cantik yang kini melingkar di jari manisnya.Masih dengan berbagai perasaaan yang tak menentu.

Perjanjian suci telah diikrarkan. Sebuah ikatan telah tercipta. Keramaian di sekelilingnya seakan-akan menjadi begitu samar di telinga Alesha. Beberapa orang membimbingnya keluar. Tapi ia masih sibuk dengan pikirannya. Ah, ini terlalu baik. Dan terlalu baik itu tidak baik. jangan-jangan ini hanya mimpi, pikir Alesha curiga. 

Namun demi melihat Kriss yang tersenyum di sana, ia pun mulai memantapkan langkahnya. Ah, orang itu, batin Alesha lagi.

ini cuma ilustrasi yak.. jangan baper fansnya Solim..^_^


“Hari ini kau terlihat cantik.” Bisik Kriss saat mereka telah duduk bersanding di pelaminan.

Alesha bersemu merah. “Baru hari ini kau memujiku cantik.”

Itu karena hari ini mata indahmu tak lagi memancarkan pendar luka, jawab Kriss dalam hati. Kriss tersenyum.

“Kau takkan pernah sendirian lagi.” Kata Kriss lagi menatap mata cantik Alesha dengan  penuh cinta.

“Apa sekarang kau mau mengakui kalau kau sebenarnya sudah lama jatuh hati padaku?” tanya Alesha lagi menggoda.

Kriss tertawa renyah, mengabaikan beberapa tamu undangan yang menoleh keheranan melihat pasangan pengantin itu. Kriss dan Alesha kembali mengenang pertemuan mereka di atap sekolah.

***

“Wah, bagaimana ini kau telah membagi rahasiamu denganku. Kau harus melakukan sesuatu agar aku tak menyebarkannya.” Kata Kriss dengan tengil.

Alesha mengerenyitkan dahinya. Apa aku salah mengira dia teman baik?, pikir Alesha.

“Apa maksudmu? Ku pikir kita..” Alesha bingung.

“Kita?? Kenapa anak perempuan suka sekali mendramatisir sesuatu?”

Tanpa sadar Alesha mengigiti bibirnya. “Apa yang kau ingin aku lakukan?”

Dengan tatapan mengancam Kriss menjawab, “aku tidak berharap kau akan mendapatkan luka baru lagi. Tapi kau harus menemuiku setiap hari. Entah di sini atau di bawah pohon Akasia di belakang gedung laboratorium. Kau tidak diizinkan untuk menyembunyikan lukamu dariku. Intinya jangan coba-coba mangkir. Aku ketua OSIS. Guru-guru akan segera bertindak jika aku menceritakankan rahasiamu. Dan bisa jadi Mamahmu akan diperkarakan secara hukum.” 

Alesha melongo dengan tatapan bingung.

“Aku ini tipe laki-laki pahlawan yang tak bisa mengabaikan gadis ringkih penuh luka sepertimu.” Kata Kriss lagi dengan nada menyesali diri sendiri.

Alesha masih melongo, kali ini dengan tatapan aneh yang berlipat.

***

The End


# Dah kayak apa aja pake the end-the end segala.. hahahaha Terimakasih ya yang sudah
   mengikuti ‘Pendar Luka’ dari awal. Krisannya ya kakaaakkk...:D
   Sampai jumpa di kisah-kisah lainnya..salam ^_^

   Pulang Pisau

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...