Minggu, 22 Mei 2016

Elegi Sunyi Sepotong Hati (9)



“Dek,kita makan yuk” kata mas Prabu di sebrang sana.


“Mas masih istirahat ya?” jawabku sembari melirik jam tanganku.


“Iya, mas jemput ya?”


“Iya, aku nunggu di Foto copyan dekat kampus ya mas?”


Setelah memasukkan ponsel ke dalam tas, aku pun kembali asik sibuk menyusun lembaran foto copyan tugas makalahku. Gini neh kalau menunda-nunda mengerjakan tugas. Akhirnya kewalahan sendiri. Tanpa ku sadari seorang laki-laki telah berdiri di sampingku. Aroma parfumnya terasa familiar. Tiba-tiba laki-laki itu berkata, “sibuk banget sih dek.”


Reflek aku pun menoleh. “Mas?? Kok di sini?” tanyaku bingung. 


“Kan kamu tadi minta dijemput di sini dek?”


“Loh?” aku masih bingung. 

Mas Prabu tersenyum senang dengan tampang bingungku. Tangan kanannya memegang kepalaku yang sejajar dengan bahunya. “mas tadi sudah dekat sini waktu nelpon kamu dek.”


“Owh, pantes. Ya udah tunggu sebentar ya mas.”


Tak berapa lama kami pun telah sampai di sebuah restoran cepat saji. Waktu istirahat mas Prabu tidak terlalu panjang, aku juga harus segera pulang. Sore ini ada jadwal privat anak-anak. Jadi kami memutuskan untuk makan yang cepat penyajiannya dan praktis. 

Restoran yang terkenal dengan ayam goreng tepungnya itu tidak terlalu ramai. Mungkin karena sudah lewat dari jam makan siang. Hanya ada beberapa pengunjung yang dengan santai menikmati hidangannya. Beberapa meja nampaknya belum sempat dibersihkan. Terlihat begitu berantakan. Meja itu dipenuhi tisu bekas, kertas pembungkus nasi, ceceran saos, es krim dan tumpahan air minum dimana-mana. Sepertinya tadinya meja itu dipakai sebuah keluarga yang membawa anak kecil. 


Aku teringat protes Lisa padaku beberapa bulan lalu tentang meja yang kotor itu.


“Kenapa sih Al? Kan nanti ada pelayan sini yang mbersihin?” tanyanya padaku yang sibuk membereskan peralatan makan kami. Semua piring kotor ku tumpuk menjadi satu dan ku letakkan di atas nampannya bersama gelas minuman dan tisu-tisu bekas yang telah kami gunakan. 


“Ya nggak papa Lis. Biar mbak-mbaknya nanti mudah. Tinggal angkat aja.”


“Ya ampun. Ngapain sih repot-repot? Membersihkan meja ini kan memang sudah jadi tugasnya? Mereka kan sudah dibayar juga.”


“Ya ampun sahabatku sayang, mempermudah pekerjaan orang lain apa salahnya sih? Lagian aku nggak ngerasa repot kok. Sebentar doang. Neh, udah bersih kan?” kataku sambil memamerkan karyaku.


“Dek, mas mau ngomong sesuatu.” Kata  mas Prabu membuyarkan lamuananku. Wajahnya serius. Aku tak menyadari hilangnya senyum jenaka ramah khas milik Mas Prabu yang biasanya menghiasi wajah tirusnya itu. 


“Mau ngomong apa sih mas? Ngomong aja. Kok kayaknya serius sekali.” Kataku sembari mengaduk-aduk mocca floatku.


“Mas tadi dipanggil atasan mas.”


“Ada proyek lagi ya? Atau mas disuruh pelatihan keluar kota lagi?” tanyaku lagi.


“Dek, kita nikah yuk.”


“Uhukk” aku melongo. Mas Prabu menghembuskan napas perlahan. Berat.


“Mas dimutasi dek.”


“Hah? Kemana? Kok mendadak?”


“Solo. Sebenarnya nggak mendadak dek. Dari tiga bulan yang lalu Pak Benny memang sudah bilang kalau akan ada rolling besar-besaran. Tapi mas nggak berpikir kalau mas bakal kena rolling makanya mas santai aja.”


“Jadi?” tiba-tiba saja aku tak lagi bernafsu menghabiskan spaghetti pesananku yang sedari tadi wanginya menggoda sel laparku.


“Ayo kita menikah dek.”


Mendengar kalimat itu aku justru teringat pada Kak Khalil yang tak pernah lagi menghubungiku semenjak penolakanku waktu itu. Apa yang sedang kau pikirkan Kak?


“Dek, kok malah ngelamun sih.” kata mas Prabu sambil menggoyang-goyang tanganku. Aku tersadar. Aduh Alya, fokus. Di hadapanmu ini mas Prabu.



“ Dek?”


Aku hanya menghembuskan napas panjang. Kali ini selera makanku sempurna menghilang. Kolaborasi suara Ariel dan almarhum Crisye yang menghentak dari speaker restoran ini seakan menyindirku.


Bila rindu ini masih milikmu
Kuhadirkan sebuah tanya
Harus berapa lama Aku menunggumu... aku menunggumu..


***

Palangkaraya
22 Mei 2016
#OneDayOnePost

2 komentar:

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...