Tiga minggu meninggalkan kota ini ternyata tidak ada prubahan signifikan yang terjadi. Asap tebal masih menyelimuti kota ini. Membungkusnya dalam kesenduan. Menyesakkan penghuninya. Ternyata kedatangan orang nomor 1 di negeri ini kemarin, tidak membawa perubahan yang berarti. Ternyata walaupun orang nomor 1 di negeri ini ikut menyemprotkan air di sebuah titik api kemarin tidak membuat kota ini sedikit lebih terang. Yang berubah hanya bertambahnya spanduk-spanduk -yang didalamnya ada foto orang nomor 1 itu saat menyemprotkan air itu di sepanjang jalan dengan tambahan tulisan jangan membakar lahan atau semacamnya. Mungkin kalau kalian mencarinya di internet, kalian akan menemukan foto itu. Tapi sungguh spanduk-spanduk itu tidak membuat serta-merta asap ini menghilang. Aku penasaran apa yang dipikirkan orang nomor 1 itu saat melihat daerah ini berselimut asap, saat banyak hutan menjadi abu. Apa yang ada di benaknya?
Kamis, 01 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.
Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...
-
Adapun dia.. perempuan yang kini menua itu... Yang menjadi langit dan bumiku Melupakan sakit dan lukanya Lalu membagi napas jug...
-
“Wuaahh.. ternyata ada sebanyak itu ya?” kataku takjub. Mataku membulat. Kening Dewa berkerut, heran. “Yaa.. Selama ini...
-
Aku sering membaca tentang adab bertetangga di internet . Dan sekiranya seluruh manusia di muka bumi ini mengamalkannya bisa dipastikan duni...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar