Selasa, 01 Maret 2016

Antara Aedes dan Zika

Eh, BTW ada yang tau virus Zika? (Ya pastinya adalah Ia.. itu kan virus terkenal..*tepok jidat :D) well, jujur neh aku nggak terlalu update tentang virus ini. Makanya, aku kaget banget pas ada temen yang ngechat(ne temen udah jadi bu dokter) dan cerita panjang kali lebar tentang virus ini.

Beberapa ceritanya bikin aku nggak mudeng, banyak bahasa ajaib yang nggak ku mengerti(hikz..kamu harus lebih banyak belajar Ia..T_T). Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus. Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus. Well intinya neh, itu virus disebarin ama nyamuk. Iya, nyamuk. Mahluk kecil item yang suka nguing-nguing itu. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan.(asli!! Aku baru tau itu nyamuk Aedes aja banyak jenisnya. Subhanallah banget!)

 Owh ya, virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan. Nah, katanya infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat. Serem yak..(kerasa banget deh betapa lemahnya manusia, betapa Maha KuasaNya Allah..lewat mahluk kecil yang sering kita tepok-tepokin itu aja bisa muncul banyak jenis penyakit yang serem-serem. Hikz.. kok kita bisa bersombong ria berjalan di atas bumi ini?) 1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala yang diantaranya adalah demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva mata. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami Sindrom Guillane Bare (kelainan pada saraf tepi). Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian.

And berita tidak menyenangkannya, belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus pada gejala yang ada.

So, kita cuma bisa melakukan tindakan pencegahan aja. Misalnya neh,
1. Dengan menghindari kontak langsung dengan nyamuk. Iya sih kita diajarkan nggak boleh suudzhon, who knows kan itu nyamuk gak bawa virus Zika? Tapi yaa mending cari aman aja deh(hahaha gek kowe ki ngomong opo tho Ia??:D) yah, pokoknya jangan temenan ama nyamuk.
2. Bumi hanguskan segera sarang nyamuk. Terus, lakukan juga 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain).
3. Gunakan kelambu saat tidur, atau obat nyamuk/anti nyamuk(digunakan ya? Sangat tidak disarankan untuk mengunyah atau meminumnya :D), dan bisa juga denga nmenabur bubuk larvasida, dll ) 
4. Tingkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat, seperti diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin dan lain sebagainya(Ayo.. diet Ia..diet!!!T_T :D).

Owh iya, katanya nyamuk suka beberapa jenis wewangian dan bebauan tertentu loh..:D

Kesimpulan moral yang bisa kita ambil adalah jangan malas mandi biar nggak bau. hehehe..
Semoga kita selalu sehat ya..Aamiin..


Palangkaraya
Selasa, 1 Maret 2016
#OneDayOnePost
#harike-2


6 komentar:

  1. Kesimpulan moral yang bisa kita ambil adalah jangan malas mandi biar nggak bau. hehehe..

    *segera mandi..
    *eh, lupa.. aku sudah mandi
    >_<

    BalasHapus
  2. Takut kenangan masa lalu apa takut ama mantan mas gilang?? #ehh.. :D

    BalasHapus
  3. Oh...gitu...aku juga baru tahu virus zika...thanks ilmunya yach mbak

    BalasHapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...