Ketika Tuhan berfirman Kun!
Dalam keriuhan hujan yang
membasahi rumpun mawar putih di depan rumahku...
Aku masih menyimpanmu,
Meski telah ku redam dalam diam
Ku sekap dalam gelap
Bayang-bayangmu masih saja
berkeliaran di dalam kepalaku,
dalam buku-buku.
dalam lipatan-lipatan baju di
lemariku,
dalam roti keju,
juga kopi susu..
yang ku seruput perlahan pagi itu..
Bukankah sudah ku pamerkan padamu
Tuan?
Tentang kemampuan hebatku
Menyulam mimpi dan rindu
Meski kemudian serta-merta dengan
bertelanjang kaki, air mataku pun berlarian
Menguarkan aroma sendu
Mereka mengalir lalu bermuara
pada jejak-jejak yang kau tinggalkan di bandara sore itu..
Dan sekiranya malam meluruhkan
seluruh gulitanya di mataku..
Meski sebenci apapun aku terjaga
di keheningan yang larut..
Dengan tergugu, bibirku tak kuasa
berhenti merayu,
“kapan rindumu itu kembali ke
pelukanku, Tuan?”
Pulang Pisau
Manis banget. Sukaa mba ^^
BalasHapuswah.. senangnya kalo mbak irma suka.. ^_^
HapusKok kayaknya enak roti keju
BalasHapusenak banget wie.. kamu pasti belum sarapan yak?? :D
HapusAku juga rindu, Mina La
BalasHapusPada Aa Gilang? #loh?? :D
Hapus