Aku nggak bisa tidur. Entah karena apa. So, aku putuskan untuk menulis sebuah cerita yang terlintas di kepalaku. Cerita seorang Putri.
Seorang Putri yang sama sekali tidak sempurna. Dia tidak cantik, tidak punya keterampilan, bahkan tidak punya banyak teman. Hidupnya sepi sekali. Walaupun dia berusaha dengan sangat keras untuk menjadi seorang putri yang baik untuk keluarga dan kerajaannya, hidupnya tak banyak mengalami perubahan. Dia sangat mencintai orang tuanya, saudara-saudaranya, keluarganya, kerajaannya. Suatu hari sebuah badai besar memporak- porandakan kerajaan kecil itu. Satu badai, Sang Raja masih bisa mengatasinya dan bertahan. Kemudian badai kedua datang. Menghancurkan sebagian kerajaan kecil itu. Sang Raja pun kepayahan. Ia meminta putrinya menggantikan posisinya. Adapun Sang putri, ia selalu ingin bisa melindungi apa-apa yg dicintainya. Sayangnya satu-satunya hal yang tak bisa dilakukannya justru menjadi pelindung dari sesuatu. It's an ironic, isnt it??
Sang putri mendapati dia terlalu lemah untuk menjadi pelindung. Terlalu ceroboh untuk berdiri menentang badai itu. Sang putrilah yang membutuhkan perlindungan, pikirnya.
Ia pun berlari mencari sebuah ceruk kecil, bersembunyi, memeluk lututnya dan menangis hebat. Dalam tangisannya sang putri berharap badai segera berlalu, keluarganya baik-baik saja, dan mau memaklumi tindakan pengecutnya.
Tapi hidup tidak pernah berjalan sesuai apa yang kita harapkan bukan?
Kerajaan itupun collapse.
Dan sang putri menyesali ketidak berdayaannya dengan sangat.
Andai saja..
Andai saja..
Andai saja..
Berulang-ulang sang putri bergumam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar