Jumat, 16 Desember 2016

Sahabat Mah Gitu..



Semalam seorang teman menghubungiku via BBM. Dia meminta izin untuk memberikan pin bbmku pada seorang teman lama.

“Masih inget kan Ia sama Bunga(sebut saja demikian)? Sebenarnya sudah lama dia minta, tapi aku nggak berani ngasih, ku bilang bapadah ae dulu lawan Lianya ”

“Iya aku inget kok.. nggak papa kassih aja.” Kataku 

Karena memang sudah lama aku nggak ketemu sama Bunga. Waktu kuliah masuk semester 4 dia merasa tidak cocok masuk jurusan Bimbingan Konseling jadi dia memutuskan untuk pindah dan mengambil jurusan yang disukainya, PGSD. Meski kami masih satu kota tapi sepertinya kami memang tidak pernah sempat bertemu kembali, sibuk dengan kehidupan kami masing-masing.

Tak berapa lama Bunga pun meng-invite-ku. Segera setelah ku approve dia mulai ngechat. Pertama masih enak dia menanyakan kabar. Aku pun demikian. Kalimat selanjutnya mulai bikin kening berkerut.

“Sudah jadi PNS ya sekarang..”

Mungkin dia hanya ikut senang karena aku lulus tes kemaren kali ya, pikirku. Tapi kalimat itu sukses bikin aku bingung mau nanya apa lagi sama dia. Padahal aku pengen banget kami saling bertukar cerita layaknya teman lama yang baru saja bertemu kembali. Ketika aku masih mikir-mikir jawaban yang hendak ku ketikkan, kembali chat darinya masuk.

“Berapa sudah anak?”

Ya ampun.. aku langsung yang kek.. ini anak kenapa ya?  Ku jawab saja, “Belum kuhitung. Mungkin sekitar 160-an”

Ting Tung..pesannya masuk.

“Mbak lia sudah menikah kan?  Maksudku anaknya mbak Lia, baru 1 atau sudah 2?”

Ahh.. aku mulai sebel. Please deh dia kan berteman denganku di Facebook. Masa iya dia bener-bener nggak tau?

“Aku belum menikah Bunga..” jawabku

“Loh, masa sih? Ku pikir mbak Lia sudah nikah sama yang kemarin dulu itu loh, siapa sih namanya tuh.. aduh aku lupa.”

Aaaaargghh... enough! Dia sukses bikin aku gedek setengah mati. Ku abaikan chatnya. Memilih untuk mendiamkan pertanyaannya.

Ting tung.. sebuah pesan masuk lagi.

“Oh ya mbak Lia ngekost atau nyewa rumah di Kal-Teng sana?” dari Bunga.

Mungkin dia ngerasa nggak enak kali ya karena tau chat terakhirnya ku abaikan. Akhirnya aku pun mengetikkan jawabanku.

“Aku di rumah dinas Bunga.”

Ting Tung.. 

“Udah lama kah mbak di sana?”
Belum selesai ku ketikkan jawabannya, sebuah pesan masuk

“Beneran deh mbak ku pikir mbak Lia udah nikah sama mas ******************* . Bener itu  kan namanya? Bukannya udah tunangan kan? Kok bisa nggak jadi nikah sih?”

Allah Rabb.. dia sebut nama lengkap lagi... ini anak bener-bener deh. Sudah selesai!!! Aku nggak akan balas chatnya lagi, tekadku. Saking sebelnya aku pun bercerita dengan seorang sahabat.

“Lha lagian kenapa kamu bisa temenan sama dia? Kamu kayak nggak tau anaknya aja. Kalo dia minta pinku jangan dikasih!!!” jawabnya.

Aku pun bertanya,”memangnya dia kenapa?”

“Dia anaknya sopan tapi kurang ajar!!” 

Aku tertawa melihat jawabannya. Padahal yang dibikin sebel aku. Tapi sepertinya sahabatku itu juga merasa jengkel.

Ahh..sahabat mah gitu.. :D



Pulang Pisau

2 komentar:

  1. Kasih senyum yang terindah.. maka semua akan beress..res..res...

    BalasHapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...