Semalam seorang teman menghubungiku via BBM. Dia meminta
izin untuk memberikan pin bbmku pada seorang teman lama.
“Masih inget kan Ia sama Bunga(sebut saja
demikian)? Sebenarnya sudah lama dia minta, tapi aku nggak berani ngasih, ku
bilang bapadah ae dulu lawan Lianya ”
“Iya aku inget kok.. nggak papa kassih aja.” Kataku
Karena memang sudah lama aku nggak ketemu sama
Bunga. Waktu kuliah masuk semester 4 dia merasa tidak cocok masuk jurusan
Bimbingan Konseling jadi dia memutuskan untuk pindah dan mengambil jurusan yang
disukainya, PGSD. Meski kami masih satu kota tapi sepertinya kami memang tidak
pernah sempat bertemu kembali, sibuk dengan kehidupan kami masing-masing.
Tak berapa lama Bunga pun meng-invite-ku. Segera setelah
ku approve dia mulai ngechat. Pertama masih enak dia menanyakan kabar. Aku pun
demikian. Kalimat selanjutnya mulai bikin kening berkerut.
“Sudah jadi PNS ya sekarang..”
Mungkin dia hanya ikut senang karena aku lulus tes
kemaren kali ya, pikirku. Tapi kalimat itu sukses bikin aku bingung mau nanya
apa lagi sama dia. Padahal aku pengen banget kami saling bertukar cerita layaknya
teman lama yang baru saja bertemu kembali. Ketika aku masih mikir-mikir jawaban
yang hendak ku ketikkan, kembali chat darinya masuk.
“Berapa sudah anak?”
Ya ampun.. aku langsung yang kek.. ini anak kenapa
ya? Ku jawab saja, “Belum kuhitung. Mungkin
sekitar 160-an”
Ting Tung..pesannya masuk.
“Mbak lia sudah menikah kan? Maksudku anaknya mbak Lia, baru 1 atau sudah
2?”
Ahh.. aku mulai sebel. Please deh dia kan berteman
denganku di Facebook. Masa iya dia bener-bener nggak tau?
“Aku belum menikah Bunga..” jawabku
“Loh, masa sih? Ku pikir mbak Lia sudah nikah sama
yang kemarin dulu itu loh, siapa sih namanya tuh.. aduh aku lupa.”
Aaaaargghh... enough! Dia sukses bikin aku gedek
setengah mati. Ku abaikan chatnya. Memilih untuk mendiamkan pertanyaannya.
Ting tung.. sebuah pesan masuk lagi.
“Oh ya mbak Lia ngekost atau nyewa rumah di Kal-Teng
sana?” dari Bunga.
Mungkin dia ngerasa nggak enak kali ya karena tau
chat terakhirnya ku abaikan. Akhirnya aku pun mengetikkan jawabanku.
“Aku di rumah dinas Bunga.”
Ting Tung..
“Udah lama kah mbak di sana?”
Belum selesai ku ketikkan jawabannya, sebuah pesan
masuk
“Beneran deh mbak ku pikir mbak Lia udah nikah
sama mas ******************* . Bener itu
kan namanya? Bukannya udah tunangan kan? Kok bisa nggak jadi nikah sih?”
Allah Rabb.. dia sebut nama lengkap lagi... ini
anak bener-bener deh. Sudah selesai!!! Aku nggak akan balas chatnya lagi,
tekadku. Saking sebelnya aku pun bercerita dengan seorang sahabat.
“Lha lagian kenapa kamu bisa temenan sama dia? Kamu
kayak nggak tau anaknya aja. Kalo dia minta pinku jangan dikasih!!!” jawabnya.
Aku pun bertanya,”memangnya dia kenapa?”
“Dia anaknya sopan tapi kurang ajar!!”
Aku tertawa melihat jawabannya. Padahal yang
dibikin sebel aku. Tapi sepertinya sahabatku itu juga merasa jengkel.
Ahh..sahabat mah gitu.. :D
Pulang Pisau
Kasih senyum yang terindah.. maka semua akan beress..res..res...
BalasHapusKan ge BBM'n ka gimana pamer senyumnya? 😂😂😂
Hapus