google image |
Sebuah
singularitas menari di atas hujan nan sayu
Dan aku masih menundukkan
kepalaku
Menelusuri jejak kaki tanpa nama milikmu
Yang entah
kenapa, tak pernah jemu melukiskan
melankoliku
Ya, kau
benar.. aku memang memilih untuk tidak
maju
Walaupun toh tetap
menolak menyerah terhadap rindu
Ini tidak mudah!
Bahkan dalam
ingatan yang memudar
Aku mengenang langit
biru saat kita bertemu..
Dan tersenyum
malu-malu..
Pada tatapan
sepasang mata yang merayu
Bahwa hanya untuk
bersamaku
Kau bersedia
menjadi apapun itu..
Ah, sudah hari
minggu
Rupanya aku mulai
lelah menunggu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar