google image |
Hari ini Ruru Si Rusa pergi berkemah bersama
teman-teman sekolahnya. Nyonya Bee, gurunya, membagi mereka menjadi tiga
kelompok. Ruru sekelompok dengan Tupi Si Tupai, Katty si Kucing, dan Momo Si
Sapi.
Wah, mereka senang sekali. Langit begitu cerah. Pepohonan
hijau yang rindang di sepanjang jalan sangat meneduhkan. Akhirnya setelah
sampai ditepi hutan, Bu Guru Bee pun memilih untuk berkemah dipinggir sungai
kecil yang airnya sangat jernih dan menyegarkan. Beliau meminta murid-muridnya
untuk membongkar bawaan mereka dan mulai berbagi tugas.
Di kelompoknya, Tupi si Tupai dan Katty Si Kucing
bertugas untuk mendirikan tenda. Momo Si Sapi berbulu coklat bertugas mencari
kayu bakar di hutan untuk memasak dan membuat api unggun. Sedangkan Ruru
bertugas untuk memasak.
Setelah semua mengerti dengan tugasnya
masing-masing, mereka pun segera mengerjakannya dengan semangat. Meski beberapa
kali gagal dan sempat saling berdebat, akhirnya Tupi dan Katty pun berhasil
mendirikan tenda mereka.
Ruru yang sedang bersiap untuk memasak pun
tersenyum melihat teman-temannya yang suka ribut itu. Tupi mendekatinya
bertanya apakah ada yang bisa ia bantu.
“Bagaimana kalau kau membantuku menyusun peralatan
makan kita? Aku akan mengambil air di sungai dan merebusnya untuk membuat
coklat panas untuk kita semua,” jawab Ruru.
“Asyik aku suka coklat panas,” seru Tupi senang.
Tak berapa lama Momo datang membawa cukup banyak
kayu bakar. Dengan arahan Bu Guru Bee, Ruru berhati-hati menyalakan api. Lalu
mulai merebus air.
Setelah menggelar tikar, Katty pun ikut bergabung.
Tapi karena ia berjalan dengan tergesa-gesa, Katty tak sengaja menyenggol kayu
yang terbakar. Salah satu kayu kecil yang membara mengenai kaki Katty.
“Aaaahh...” teriak Katty kesakitan. Ia sampai
ingin menangis. Meski hanya sebentar, kulit kakinya terasa sangat panas.
Teman-temannya yang kaget karena teriakannya pun mengerumuninya dengan rasa
ingin tahu. Ruru yang tak berada jauh dari Katty juga datang mendekatinya.
“Kita harus membasuh luka bakarmu ini dengan air
dingin bersih yang mengalir. Ayo ku bantu ke sungai. Tupi, tolong kau beritahu
Bu Guru Bee ya ... “ dengan sigap Ruru memapah Katty. Tupi yang diminta tolong
juga segera mencari berlari mencari Bu Guru Bee.
Setelah meletakkan kakinya di sungai. Rasa
panasnya mulai sedikit berkurang. Katty pun tak lagi ingin menangis.
Diikuti murid-muridnya yang lain, Bu Guru Bee
bergegas mendatangi Ruru dan Katty di pinggir sungai.
“Wah, bagus Ruru, kamu sudah sigap memberikan
pertolongan pertama untuk luka bakar Katty,” puji Bu Guru Bee.
“Jadi anak-anak, kalau kalian atau teman kalian
mendapatkan luka bakar ringan segera basuh dengan air bersih dingin yang
mengalir ya ... setelah itu minta bantuan dengan Bu Guru atau orang tua kalian.
Mengerti?”
“Mengerti Bu Guru Bee ...” jawab mereka serempak.
“Terima kasih ya Ruru karena telah menolong Katty.
Sekarang bantu Katty ke tenda Ibu akan mengoleskan salep untuk luka bakarnya,”
kata Bu Guru Bee lagi.
“Iya Bu Guru Bee,” jawab Ruru. Dia senang sekali
bisa membantu Katty temannya.
***
#30DEM
#30DaysEmakMendongeng
#TemaDokterKecil
#Day27 (seharusnya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar