Senin, 14 Maret 2016

Surat Untuk Mas Fatih (2)



Mas, ada banyak hal yang nggak pernah mas tahu tentang Haya. Dan memang sengaja Haya tutup-tutupi dari mas. Haya takut mas akan menjauhi Haya kalau Haya cerita semuanya. Keadaan keluarga Haya nggak setenang yang mas bayangkan.  Seandainya mas tahu, rumah Haya adalah neraka yang penuh prahara. Makanya Haya nggak pernah bisa menjawab dan cuma bisa nyengir setiap kali mas nanyain keluarga Haya. Tiap hari, tiap waktu,  selalu ada perang hebat yang berawal dari keadaan finansial keluarga Haya yang memburuk. 

Mama Haya terlalu pengertian untuk mengerti betapa papah sudah sangat berusaha untuk mengembalikan keadaan menjadi lebih baik. Mungkin saat membaca surat ini kening mas akan berlipat heran. Ah, bagaiman bisa keluarga Syahreza Dinata pemilik Dinata Group, perusahaan properti terbesar di Kalimantan dengan aset milyaran, mengalami kesulitan finansial??


Mas tau, semua ini bermula dari rencana papah yang hendak mendirikan sebuah perusahaan baru di bidang pertambangan, setahun yang lalu. Papah senang sekali bercerita betapa kelak ketika perusahaan itu berdiri, masyarakat di sekitar daerah pertambangan akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Ya, dari dulu papah memang sangat prihatin dengan keadaan masyarakat di sekitar daerah pertambangan yang tetap saja miskin, tetap saja kekurangan berkalang keterpurukan meski mereka hidup, tinggal,  di surga ini. Tempat dimana sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu berjuta-juta meter kubik permata hitam di keruk dari perut bumi dan di ekspor ke berbagai belahan bumi lainnya. Tempat dimana emas hitam tiada hentinya mengalir untuk memuaskan dahaga negeri ini.


“ Akan ada investor yang bersedia menanamkan modal awal dalam proyek ini.”cerita papah dengan mata bercahaya.


Sayang, itu semua hanyalah sebuah mimpi manis. Dan mimpi papah itu harus hancur, saat ternyata investor itu tak jua datang mengucurkan dana yang ia janjikan. Padahal papah telah menjaminkan seluruh aset perusahan untuk meminjam modal ke bank. Papah berhutang!! Keuangan perusahaan pun difokuskan untuk membayar pinjaman beserta  bunganya semakin membengkak. Namun kenyataannya, Dinata Group bagai singa tua yang ringkih. Terlihat garang namun rapuh. Dinata Group tak lagi mampu melawan arus persaingan yang menggila. Apalagi beberapa jajaran direksi memilih untuk menyebrang pada perusahaan saingan papah. Segera, setelah mereka tahu prospek Dinata Group tak lagi menjanjikan.


Parahnya, mamah sudah terbiasa menjadi nyonya Dinata yang selalu berpakaian mewah, selalu di hormati, disanjung, saat bertemu siapapun. Bahkan saat Dinata Group dengan sangat terpaksa merumahkan karyawannya secara sepihak, saat para karyawan tersebut tidak puas dengan pesangon yang telah diberikan , saat mereka kehilangan akal jernihnya dan memulai tindakan-tindakan anarkis, mamah tetap saja tak bisa beradaptasi. Pakaian dan jilbabku pun masih saja keluaran terbaru butik-butik mewah mentereng. Mamah juga masih sering mengadakan pengajian-pengajian kaum elite dengan mengundang ustadz-ustadz berhati rupiah yang dengan santainya mengemas ayat-ayat Al-Qur’an dengan begitu indah demi beberapa lembar uang.


“Jangan sampai martabat keluarga Dinata jatuh hanya gara-gara masalah ini. Orang-orang hanya boleh tahu bahwa keluarga Dinata adalah keluarga yang pantas untuk dihormati.” Kalimat itu terus keluar berulang-ulang dari bibir tipi mamah setiap kali Haya berusaha menegur gaya hidup mamah.

 Dan.. semua semakin memburuk!!


Palangkaraya
Senin, 14 Maret 2016
#OneDayOnePost
#MenuliSetiapHari 
#KeepWriting!!
#HariKe-11


12 komentar:

  1. Asyek mbak...pingin baca seri lanjutan e...aq tunggu yach

    BalasHapus
  2. Penasaran mbk... awalnya kukira ini hanya cerita ringan ttg perasaan Haya namun makin ke sini masalahnya semakin rumit

    BalasHapus
  3. Waahhh makasih mbak2 semua...😊 insyaallah besok ya kelanjutannya..hehe

    BalasHapus
  4. Aku juga nunggu part 3 loh mbak,
    Kata pakde Indro "kompor gas"
    Kerennnn

    BalasHapus
  5. Baru sempat baca part 1+2,,wahh...kalo bisa beso dilanjutin yaa mbak^^
    penasarannnn..

    BalasHapus
  6. Ustazh berhati rupiah...*makjlebbb bgt inih

    BalasHapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...