Seperti matahari.
Begitulah seharusnya kita. Perempuan. Indah, bercahaya, memberikan kehidupan. Cahayanya
saat fajar menjadi tanda datangnya sebuah hari baru, membawa harapan baru,
kesempatan baru. Cahayanya pun cukup menyilaukan hingga mampu menundukkan mata
para lelaki, tak seperti cahaya bulan yang keindahannya bisa dinikmati siapapun
dengan bebas.
Meskipun banyak
yang tak sadar akan pentingnya kehadirannya, ia tetap di sana. Tak pernah
pergi. Setia bersinar. Meskipun banyak yang mengutuk teriknya, ia tetap di
sana. Tak lelah. Tetap iIkhlas menjalankan tugasnya, bersinar.
Google Image |
Bayangkan saja
kalau matahari sampai ngambek, merajuk, tak mau bersinar, bisa tamat dunia ini.
Wassalam. Dunia diliputi kegelapan total. Tak ada tumbuhan yang bisa hidup. Tak
ada kehidupan.
Demikianlah kiranya
kita, sebagai perempuan, sebagai muslimah, sebagai anak, istri, maupun sebagai
seorang ibu.
Semoga kita seperti matahari.^_^
Palangkaraya
15 April 2016
#OneDayOnePost
#Megap-megap
#TetapSemangat
Setujuuu, menjadi seperti matahari
BalasHapusTapi matahari jauh banget dari bumi gmn nanti bikin keturunannya kalau udah nikah #eh
BalasHapusMatahari, memata-matai hari ..
BalasHapusKenapa megap megap mitha
BalasHapusHehehe gagal fokus
Semua manusia dasarnya adalah matahari, yang sellau mampu menerangi hidup. #apasih vin. Hehehehe
BalasHapusKalo aq matahari...siapakah sang rembulanku? .. lho..koq jadi aq baper..wkwkek..
BalasHapusSetuju mbak...qta harus tetep bersinar terang bagai mentari yg tak lelah walau badai menerpa