Senin, 28 Januari 2019
Dan Hujan Guyur Hati Lusuhku
Rindu ini sungguh begitu sunyi...
Dan hujan guyur kota kita.. kota tua kita..
Ingatan mulai terdistorsi..
Oleh waktu.. oleh luka..
Oleh isi hati yang bertabrakan...
Menghantamku.. dan rasa sakit pun berkelindan dengan padu...
Jidatmu berkerut seperti orang tua
Saat kutawarkan hati lusuhku
untuk menjadi rumahmu kelak..
"Apa dia membuatmu tertawa?" lirihku..
"Dia tak pernah membuatku menangis." Jawabmu akhirnya meninggalkanku...
Tapi rindu.. kau tahu kan?
Aku masih menjadi rumah untukmu pulang..
Di sini..
Dan hujan masih mengguyur hati lusuhku..
Yang telah ku siapkan untuk menjadi rumahmu...
Rindu..
Palangkaraya, 28 Januari 2019
#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction
Sabtu, 26 Januari 2019
Cinta Rahasia
Terakhir
Kutatap mata indahmu
Di bawah bintang-bintang
Aika berusaha mati-matian menahan tangisnya. Perasaannya campur aduk. Gabungan antara rasa perih karena melihat sosok yang menolongnya adalah Liam, dan lututnya yang kini berdarah karena tergores batu atau kayu saat ia terjatuh tadi. Setelah mengatur suaranya, gadis yang mengenakan sepatu kets biru dan mengikat satu rambut sebahunya itu pun berkata, "makasih ya Liam."
Ia segera melepaskan genggaman tangan Liam. Demi melihat Tania dan Farid datang dengan tergopoh-gopoh. Cahaya senter yang mereka tenteng pun berhamburan sembarang arah.
"Kamu nggak apa-apa kan Ka?" tanya Liam.
Kekhawatiran murni, Aika tersenyum kecut.
"Nggak. Aku nggak apa-apa kok." Aika mengibaskan celana jeansnya yang kotor terkena tanah.
Terbelah hatiku
Antara cinta dan rahasia
"Ka, kamu nggak apa-apa? Ada yang luka nggak?" serbu Tania sambil membalik , memutar tubuh Aika.
Kekhawatiran murni, Aika tersenyum kecut. Lagi. Kedua orang dihadapannya itu memang hanya melihatnya sebagai sahabat. Tak lebih!
Bodoh! Memangnya apa yang kau harapkan Tania?? rutuknya dalam hati.
"Tania, Aika malah luka karena kamu nggoncang badannya seperti itu." Jawab Liam sambil memegang lengan Tania.
Aika meringis.
"Oh maaf Ka. Aku takut banget kamu kenapa-kenapa. Secara aku kan sudah janji sama Bunda buat bawa pulang kamu hidup-hidup tanpa lecet apapun." Jelas Tania.
"Apaan sih Tan, jangan mulai deh ya. Aku nggak apa-apa kok. Lagian harusnya kamu berterima kasih sama cowokmu. Gara-gara dia, thanks God, aku jadi nggak nyungsep ke sana tadi." Jelas Aika sambil menunjuk lubang besar yang tertutupi semak-semak, lalu menatap Tania.
Kucinta padamu
Namun kau milik sahabatku
"Makasih ya sayang. Aku nggak tau deh harus gimana ngejelasin ke Bunda kalo Aika sampe kenapa-kenapa."
"Dia kan sahabatku juga Tan. Lagian aku pasti bantuin kamu ngomong sama Bunda kok."
Tania menatap Liam dengan penuh rasa terimakasih. Tiba-tiba Aika merasa mual. Sebuah lagu yang selama ini menjadi lagu no. 1 di playlist gawainya pun mengalun di otaknya.
Dilema hatiku
Andai 'ku bisa
Berkata sejujurnya
Tiba-tiba Farid menepuk pundaknya. "Be tough Aika. Gue tau gimana perasaan lo. Tapi Ka, lo harus biarkan Liam bahagia dengan Tania."
Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku
Yang mampu mencintamu
Lebih dari dia
Aika kembali tersenyum kecut. Apakah semuanya akan berubah kalau aku memintanya untuk memilihku saja? pikir Aika. Mereka berempat memang sudah bersahabat sejak kecil. Tapi Aika yang pendiam dan pemalu memang lebih dekat dengan Tania yang kerap melindunginya dari keusilan teman-teman mereka yang lain. Bahkan Tania yang agak tomboy dan berani itu pun, menginspirasi Aika untuk meniru penampilannya.
Bukan kuingin merebutmu
Dari sahabatku
"Yuk, kita balik aja ke resort. Pak Ilham pasti udah ribut nyariin kita..!" ajak Farid sembari mengalungkan tangan Aika ke lehernya.
Sebelum berbalik Aika masih sempat melihat Tania dan Liam yang tersenyum satu sama lain.
Namun kau tahu
Cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan
Iya kan Tania? Sekali lagi Aika menatap mata indah Tania. Ini akan menjadi rahasiaku sendiri, batin Aika.
#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction.
Kamis, 24 Januari 2019
Tiwah - Ritual Pengangkatan Dan Pemindahan Tulang Leluhur
Upacara tiwah merupakan salah ritual Suku
dayak Ngaju yang menganut Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah untuk mengantarkan
jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju tempat yang dituju
yaitu Lewu Tatau atau Lewu Liau.
Mereka akan menggali kembali jasad
yang telah dikuburkan , kemudian mensucikannya dengan upacara khusus dan
penombakan hewan-hewan yang dikorbankan. Setelah semua persyaratan terpenuhi,
mereka akan meletakkan tulang-belulang tersebut ke sebuah tempat khusus yang di
sebut dengan Sandung.
Upacara ini membutuhkan dana yang
sangat besar. Karenanya Upacara Tiwah biasanya dilaksanakan secara masal dan
digelar selama 7-40 hari lamanya. Dalam tahapannya, ada banyak rangkaian ritual yang akan
dijalani keluarga pelaksana. Beberapa diantaranya ada tarian Manganjan, suara
gong, dan lain-lain.
Selain sebagai tanda bakti kepada
leluhur, tujuan lain dari Ritual Tiwah ini adalah untuk membuang
pengaruh-pengaruh buruk bagi keluarga yang ditinggalkan juga sebagai hari
pelepasan ikatan antara yang hidup dan yang sudah meninggal.
![]() |
foto punya siswa |
Meski telah tinggal selama kurang
lebih 5 tahun di Bumi Tambun Bungai
ini, aku sendiri belum pernah menghadiri upacara Tiwah secara langsung. Bukan
apa-apa sih. Aku hanya tidak cukup tega
dan tidak cukup berani melihat kerbau yang ditombak oleh para anggota keluarga atau
perwakilan yang telah ditunjuk langsung oleh keluarga yang melaksanakan upacara
Tiwah tersebut. Biasanya orang yang paling tua dalam silsilah keluarga tersebut
akan mendapatkan giliran pertama untuk menombak Si Kerbau itu tadi. Nah, darah
segar yang mengucur dari kerbau itu diyakini bisa mensucikan arwah secara
supranatural.
Mengapa harus kerbau? Ternyata
alasannya adalahkerbau dipercaya memiliki nilai ritual yang lebih tinggi
ketimbang hewan lainnya. Karena meskipun sapi, babi atau ayam juga disembelih
dalam upacara Tiwah, tetap saja kerbau menjadi hewan utama yang akan
dikurbankan.
Setelah si kerbau mati, kepalanya akan
dipenggal dan dikumpulkan untuk menjadi makanan roh. Sedangkan dagingnya akan
dimasak dan dimakan bersama-sama.
Nah, setelah upacara Tiwah,
tulang-tulang leluhur kemudian diletakkan di dalam rumah kecil berbahan kayu yang
disebut Sandung. Dalam sebuah sandung, biasanya berisi tulang-tulang
satu sampai tujuh orang leluhur. Di Bukit Rawi (Desa tempatku
mengajar) sendiri, memiliki beberapa situs Sandung. Dan meski aku pernah
mengunjunginya, aku baru tahu kalau ternyata Sandung memang sengaja dibuat tinggi
agar tidak menyentuh tanah dan biasanya didirikan dengan menggunakan 4 sampai 6
tiang (Sandung Raung). Ada juga
Sandung yang bertiang satu. Sandung ini khusus
digunakan bagi tulang-tulang orang yang meninggal karena dibunuh.
Well, ternyata Upacara Tiwah tidak
hanya menarik untuk masyarakat Kalimantan Tengah loh. Banyak wisatawan domestik
dan internasional yang juga tertarik untuk melihatnya. Bagaimana? Apa kalian
juga tertarik untuk melihatnya?
#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction
Rabu, 23 Januari 2019
2018, Orang Itu
![]() |
nemu di google |
2018 menjadi tahun yang istimewa
untukku. Ada banyak momen yang… ah, susah untuk dijelaskan dengan kata-kata
maupun dijabarkan dalam kalimat-kalimat (tsaahhh). Salah satu momen tak
terlupakan adalah saat aku menghabiskan liburan semester tahun lalu di rumah
orang tuaku, di Banjarbaru.
Siang itu begitu terik. Aku,
adikku Nisa, dan sahabatku Aisyah terdampar di sebuah warung makan di Martapura.
Kami memang baru pulang ziarah dari makam Guru Sekumpul dan membeli kado untuk
keponakan Aisyah yang baru lahir. Karena kelaparan, kehausan, dan kelelahan
kami pun memutuskan untuk makan siang. Warung makan itu cukup lengang. Tak
banyak pelanggan yang datang.
Setelah memesan Nasi Lalapan Nila
bakar, tiba-tiba gawaiku berdering. Sebuah pesan WA masuk. Dari orang itu.
Sibukkah? Aku mau nelpon.
Segera ku ketikkan balasan. Telpon aja.
Terkirim. Dua centang. Biru.
Segera setelah itu, gawaiku
berbunyi. Dengan tanpa firasat apapun, aku pun menerima telponnya. Tetiba terdengar
alunan lagu dangdut yang cukup keras. Aku pun memberi isyarat pada Nisa dan
Aisyah, kalau aku akan keluar untuk menerima tepon. Mereka mengangguk.
“Maaf tadi nggak kedengeran. Bisa
diulang nggak?”
Hening..
“Hallo.. hallo..” aku memastikan
telepon itu masih tersambung.
“Iya, hallo..”
“Owh, kirain mati hpnya. Mau
ngomong apa tadi?”
Dengan nada sedikit bergetar orang itu pun menjawab, “Lia tahu kan? Tujuanku
mendekati Lia itu serius. Mumpung Lia masih di Banjarbaru, Mama nanyain, gimana
kalau besok kami ke rumah Lia ketemu orang tua Lia?”
Deg…
Wait, ini lamaran ya? Mimpi apa
sih aku semalam? Perempuan mana di dunia ini yang dilamar lewat telpon ?
Siang-siang. Panas-panas. Di pinggir jalan. Diiringi hiruk pikuk kendaraan yang
lalu lalang. Owh, jangan lupa lagu dangdut! Cinta Berawan-nya Rita Sugiarto mendayu-dayu dari speaker pemilik warung!
Suara Rita Sugiarto! Hoel,
Daebak! Demi apa coba? Aku masih mampu mengidentifikasi lagu dangdut itu
setelah mendapatkan pertanyaan, “boleh nggak besok aku dan keluargaku datang
untuk melamar?” dari orang itu??!??
Oke fine, mungkin saat itu otakku
rada konslet. Atau nge-blank. Mungkin karena cuaca panasnya. Atau mungkin
karena aku lapar? Atau mungkin karena tanganku yang gemetar kompakan dengan
hatiku yang berdebar tak menentu.
Tapi please.. ini orang ngelamar
kok nggak ada romantis-romantisnya sih?? Di film-film, drama-drama Korea yang
telah ku tonton, dan novel-novel yang telah ku baca kan nggak gini-gini amat
Rabb...
“Hallo… Hallo.. Lia..” kali ini
orang itu yang memastikan setelah aku terdiam cukup lama.
“Ehemm.. Lia tanya bapak dulu ya?”
akhirnya aku menjawab dengan susah payah.
“Iya, kabari secepatnya ya? Biar kami
bisa segera berangkat.”
“Emang pian dimana?” Teet..
pertanyaan bodoh, rutuk hatiku.
“Di Palangka.” Yaeah, I know
that, batinku.
Dan setelahnya, hari-hari berlalu
dengan aku yang melayang-layang. Aku tak lagi menjejak bumi meski
nyata-nyatanya kedua kakiku masih terikat hukum gravitasi bumi. Hahaha..
Baru-baru ini orang itu
mengatakan padaku bahwa meski hanya berbicara lewat telpon ia perlu beberapa
waktu untuk menenangkan hatinya sampai akhirnya ia bisa menekan ikon telepon
berwarna hijau di layar gawainya. Owh.. manis banget ya orang itu. Hahaha…
#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction
Langganan:
Postingan (Atom)
10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.
Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...

-
Termenung bingung Menanggung mendung Seluruh rapuh keluh Kukuh merengkuh Lamunan akan rinduku riuh bergemuruh kacau berkecamuk ...
-
Adapun dia.. perempuan yang kini menua itu... Yang menjadi langit dan bumiku Melupakan sakit dan lukanya Lalu membagi napas jug...
-
http://www.ziliun.com/wp-content/uploads/2016/03/bullying-little-girl.jpg Dari dulu, aku selalu geregetan dengan cerita-cerita ...