Kamis, 24 Januari 2019

Tiwah - Ritual Pengangkatan Dan Pemindahan Tulang Leluhur



 
acara Tiwah yang di laksanakan di Desa Tuwung tgl 20 Okt-11 Nov 2018 (foto doc.siswa)

Upacara tiwah merupakan salah ritual Suku dayak Ngaju yang menganut Hindu Kaharingan di Kalimantan Tengah untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal dunia menuju tempat yang dituju yaitu Lewu Tatau atau Lewu Liau.

Mereka akan menggali kembali jasad yang telah dikuburkan , kemudian mensucikannya dengan upacara khusus dan penombakan hewan-hewan yang dikorbankan. Setelah semua persyaratan terpenuhi, mereka akan meletakkan tulang-belulang tersebut ke sebuah tempat khusus yang di sebut dengan Sandung.

Upacara ini membutuhkan dana yang sangat besar. Karenanya Upacara Tiwah biasanya dilaksanakan secara masal dan digelar selama 7-40 hari lamanya. Dalam tahapannya, ada banyak rangkaian ritual yang akan dijalani keluarga pelaksana. Beberapa diantaranya ada tarian Manganjan, suara gong, dan lain-lain.

Selain sebagai tanda bakti kepada leluhur, tujuan lain dari Ritual Tiwah ini adalah untuk membuang pengaruh-pengaruh buruk bagi keluarga yang ditinggalkan juga sebagai hari pelepasan ikatan antara yang hidup dan yang sudah meninggal.

foto punya siswa

Meski telah tinggal selama kurang lebih 5 tahun di Bumi Tambun Bungai ini, aku sendiri belum pernah menghadiri upacara Tiwah secara langsung. Bukan apa-apa sih.  Aku hanya tidak cukup tega dan tidak cukup berani melihat kerbau yang ditombak oleh para anggota keluarga atau perwakilan yang telah ditunjuk langsung oleh keluarga yang melaksanakan upacara Tiwah tersebut. Biasanya orang yang paling tua dalam silsilah keluarga tersebut akan mendapatkan giliran pertama untuk menombak Si Kerbau itu tadi. Nah, darah segar yang mengucur dari kerbau itu diyakini bisa mensucikan arwah secara supranatural.

Mengapa harus kerbau? Ternyata alasannya adalahkerbau dipercaya memiliki nilai ritual yang lebih tinggi ketimbang hewan lainnya. Karena meskipun sapi, babi atau ayam juga disembelih dalam upacara Tiwah, tetap saja kerbau menjadi hewan utama yang akan dikurbankan.
Setelah si kerbau mati, kepalanya akan dipenggal dan dikumpulkan untuk menjadi makanan roh. Sedangkan dagingnya akan dimasak dan dimakan bersama-sama.

Nah, setelah upacara Tiwah, tulang-tulang leluhur kemudian diletakkan di dalam rumah kecil berbahan kayu yang disebut Sandung. Dalam sebuah sandung, biasanya berisi tulang-tulang satu sampai tujuh orang leluhur. Di Bukit Rawi (Desa tempatku mengajar) sendiri, memiliki beberapa situs Sandung. Dan meski aku pernah mengunjunginya, aku baru tahu kalau ternyata Sandung memang sengaja dibuat tinggi agar tidak menyentuh tanah dan biasanya didirikan dengan menggunakan 4 sampai 6 tiang (Sandung Raung). Ada juga Sandung yang  bertiang satu. Sandung ini khusus digunakan bagi tulang-tulang orang yang meninggal karena dibunuh.

Well, ternyata Upacara Tiwah tidak hanya menarik untuk masyarakat Kalimantan Tengah loh. Banyak wisatawan domestik dan internasional yang juga tertarik untuk melihatnya. Bagaimana? Apa kalian juga tertarik untuk melihatnya?


#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction




16 komentar:

  1. Kasihan kerbaunya eh. Harusnya kan kalau membunuh hewan secara syariat itu disembelih sambil dibacakan basmalah.

    BalasHapus
  2. Jauh ya kalimantan tengah. Aku aja hidup muter2 samarinda aja. Hehehehhe

    BalasHapus
    Balasan
    1. main sini.. eh emangnya Suku Dayak yang menganut Hindu Kaharingan di sana nggak pernah ngadain Tiwah ya?

      Hapus
  3. Ini yv pernah diceritain sovia itu kan yaa??

    BalasHapus
  4. Oh iya ini yang pernah diceritain Sovia kemarin tuh ya? Aya-aya wae ya budaya NKRI :D

    BalasHapus
  5. itu, kerbaunya dimasak untuk dimakan nggak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dimakan mbak.. kadang ada acara tiwah dimana yang muslim diminta untuk menyembelih si kerbau biar bisa ikut makan. Wujud lain dari toleransi di sini..

      Hapus
  6. Balasan
    1. mungkin lebih tepat disebut sedekah untuk para arwah leluhur mbak..

      Hapus

10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.

Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap   selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...