Terakhir
Kutatap mata indahmu
Di bawah bintang-bintang
Aika berusaha mati-matian menahan tangisnya. Perasaannya campur aduk. Gabungan antara rasa perih karena melihat sosok yang menolongnya adalah Liam, dan lututnya yang kini berdarah karena tergores batu atau kayu saat ia terjatuh tadi. Setelah mengatur suaranya, gadis yang mengenakan sepatu kets biru dan mengikat satu rambut sebahunya itu pun berkata, "makasih ya Liam."
Ia segera melepaskan genggaman tangan Liam. Demi melihat Tania dan Farid datang dengan tergopoh-gopoh. Cahaya senter yang mereka tenteng pun berhamburan sembarang arah.
"Kamu nggak apa-apa kan Ka?" tanya Liam.
Kekhawatiran murni, Aika tersenyum kecut.
"Nggak. Aku nggak apa-apa kok." Aika mengibaskan celana jeansnya yang kotor terkena tanah.
Terbelah hatiku
Antara cinta dan rahasia
"Ka, kamu nggak apa-apa? Ada yang luka nggak?" serbu Tania sambil membalik , memutar tubuh Aika.
Kekhawatiran murni, Aika tersenyum kecut. Lagi. Kedua orang dihadapannya itu memang hanya melihatnya sebagai sahabat. Tak lebih!
Bodoh! Memangnya apa yang kau harapkan Tania?? rutuknya dalam hati.
"Tania, Aika malah luka karena kamu nggoncang badannya seperti itu." Jawab Liam sambil memegang lengan Tania.
Aika meringis.
"Oh maaf Ka. Aku takut banget kamu kenapa-kenapa. Secara aku kan sudah janji sama Bunda buat bawa pulang kamu hidup-hidup tanpa lecet apapun." Jelas Tania.
"Apaan sih Tan, jangan mulai deh ya. Aku nggak apa-apa kok. Lagian harusnya kamu berterima kasih sama cowokmu. Gara-gara dia, thanks God, aku jadi nggak nyungsep ke sana tadi." Jelas Aika sambil menunjuk lubang besar yang tertutupi semak-semak, lalu menatap Tania.
Kucinta padamu
Namun kau milik sahabatku
"Makasih ya sayang. Aku nggak tau deh harus gimana ngejelasin ke Bunda kalo Aika sampe kenapa-kenapa."
"Dia kan sahabatku juga Tan. Lagian aku pasti bantuin kamu ngomong sama Bunda kok."
Tania menatap Liam dengan penuh rasa terimakasih. Tiba-tiba Aika merasa mual. Sebuah lagu yang selama ini menjadi lagu no. 1 di playlist gawainya pun mengalun di otaknya.
Dilema hatiku
Andai 'ku bisa
Berkata sejujurnya
Tiba-tiba Farid menepuk pundaknya. "Be tough Aika. Gue tau gimana perasaan lo. Tapi Ka, lo harus biarkan Liam bahagia dengan Tania."
Jangan kau pilih dia
Pilihlah aku
Yang mampu mencintamu
Lebih dari dia
Aika kembali tersenyum kecut. Apakah semuanya akan berubah kalau aku memintanya untuk memilihku saja? pikir Aika. Mereka berempat memang sudah bersahabat sejak kecil. Tapi Aika yang pendiam dan pemalu memang lebih dekat dengan Tania yang kerap melindunginya dari keusilan teman-teman mereka yang lain. Bahkan Tania yang agak tomboy dan berani itu pun, menginspirasi Aika untuk meniru penampilannya.
Bukan kuingin merebutmu
Dari sahabatku
"Yuk, kita balik aja ke resort. Pak Ilham pasti udah ribut nyariin kita..!" ajak Farid sembari mengalungkan tangan Aika ke lehernya.
Sebelum berbalik Aika masih sempat melihat Tania dan Liam yang tersenyum satu sama lain.
Namun kau tahu
Cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkan
Iya kan Tania? Sekali lagi Aika menatap mata indah Tania. Ini akan menjadi rahasiaku sendiri, batin Aika.
#KataHatiChallenge
#KataHatiProduction.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar