Senin, 31 Oktober 2016
Cinta (Yang) Rumit
Aku Puisi
Aku puisi..
Yang tercipta dari jutaan kerinduan kekasihmu
Yang memerangkap sunyi dalam hatinya..
Aku puisi
Yang terjalin dari jutaan doa wanita paruh baya
Yang menyimpan tangisnya untukmu dalam sujud-sujud panjangnya..
Aku puisi..
Yang menjelma dari jutaan titik-titik air langit yang jatuh dengan teratur
memikat kenangan-kenanganmu yang terselip diantara kehidupan
Aku puisi..
Yang mewujud dari hatimu yang patah karena cinta yang tak bertepuk atau kasih yang tak terengkuh
Aku puisi..
Yang menari di pelupuk matamu kini..
Mendayu-dayu dalam hening nan syahdu..
Aku puisi..
Yang memikat jiwamu yang merindu
Yang menggigit mimpi akan harapan-harapan..
Aku puisi..
Yang tak pernah mati.
[Review] Novel Ayah – Andrea Hirata
Si Pohon Tinggi dan Si Pohon Pendek
Google Image |
Story About You #3
Baru kali ini aku begitu serius memelihara seekor kucing. Kucing kampung pula!😂
Aku mulao dekat dengannya. Ia pun sepertinya mulai ternbiasa dan mulai berani mendekatiiku. Duduk atau tidur di dekatku. Hanya saja, yang masih menggangguku adalah setiap kali aku menyentuh Mueeza, dia selalu gemetaran. Aku jadi bertanya-tanya apa yang pernah dilakukan orang-prang padanya sampai dia selalu gemetar ketika di sentuh??*poor Mueeza😭
Meski demikian, aku tak pernah alpa memandikannya setiap hari. Yah, meskipun aku tak punya shampo khusus kucing(btw, mandi'in kucing pake Biore Body Soap nggak papa kali ya?😂😂😂). Tapi, di satu sisi aku takut lukanya tidak mengering, dan lagi makannya masih aras-arasen gitu.
So, aku berinisiatif untuk pergi ke pet shop. Rencananya sih, nyari susu khusus untuk kucing (Did you know? Kucing itu nggak boleh minum susu yang dikonsumsi untuk manusia. Karena ternyata kucing tidak punya mekanisme untuk memecah kandungan susu. Yah, semacam itu lah..😅(percayalah, meskipun penjelasanku nampak begitu abal-abal.*muka serius)), vitamin, dan shamponya sekalian(kalian bisa lihat betapa seriusnya aku kan?).
Sayangnya aku tak mendapatkannya. Susu dan vitaminnya habis. Akhirnya aku membeli makanan kucing (semacam snack berbentuk ikan-ikan kecil gitu). Dan mas-mas di pet shop itu memberiku semacam salep untuk luka infeksinya (gretong loh maakk...😂😂😂*big thanks for him)
Tapi suatu hari Mueeza benar-benar menguji kesabaranku. Allahu Rabb.. aku lupa menutup pintu kamar. Saat pulang sekolah kamarku sempurna bau pipis dan kotorannya.
Hari itu aku mulai mempertanyakan komitmenku. Apakah sebaiknya aku meninjau ulang niatku untuk merawatnya? Mengingat keadaan finansialku (ternyata lumayan mehong maakk kalo dikalkulasikan semuanya😢), dan lagi ini lebih berat dari yang ku sangkakan sebelumnya.
Tapi satu sisi hatiku yang lain mengatakan. Ini nggak adil buat Mueeza. Aku pun meneguhkan hatiku kembali.
Sekarang, setelah 2 minggu berlalu.. lukanya mulai menutup sempurna. Meskipun kulitnya belum ditumbuhi bulu sih. Tapi aku bersyukur sekali. Makannya pun mulai lahap walaupun masih pilih-pilih sih (mayak men dadi kucing😂).
Dan untuk pertama kalinya semalam ia mulai berjalan dengan 4 kakinya.😍
Story About You #2
Pada hari kedua, aku memberinya nama Mueeza.
Sama dengan kucingku yang sebelumnya. Sebenarnya aku memikirkan beberapa nama lain, hanya saja nama itulah yang melekat di lidahku.😄 sepertinya, aku telah jatuh hati dengan nama itu. Seakan-akan seluruh kucing di dunia ini bagusnya diberi nama Mueeza.(😅konyol)
Aku tak punya ikan. Bulek sayur langgananku entah mengapa dengan begitu dramatis mengubah rute perjalanannya. Tak lagi lewat di depan rumahku. Akhirnya aku memutuskan untuk membeli beberapa ikan goreng ukuran sedang di warung.
Tapi seperti semalam, dia masih ogah-ogahan makan. Kapan dia bisa gemuk kalau makannya irit banget gitu?? Apa karena ku campur dengan nasi ya? Aku jadi bertanya-tanya. Memangnya selama dia jadi kucing liar yang hidup di jalanan gitu dia makannya apa? Kok dia nggak doyan ikan goreng?
Maksudku gimana dia bisa survive kalau suka pilih-pilih makanan kek gitu coba??
Dan dia pendiam sekali!!! Berasa kek nggak ada kucing di sini. Apa dia masih kesakitan ya? Dia juga tidak banyak bergerak. Padahal maksudku aku mau nyuruh dia banyak bergerak. Latihan jalan dengan sempurna.
Story About You
Aku menemukannya saat menghadiri pengajian di rumah seorang teman sesama guru. Saat itu aku membantu beberes-beres. Dia berdiri di depan pintu dengan tatapan memelas. Meminta sisa makanan. Dia terlihat ringkih dan kurus sekali. Tubuhnya juga kotor karna lumpur. Dan yang membuat hatiku patah adalah saat melihatnya berjalan. Dia berjalan dengan menyeret tubuh bagian belakangnya.
Ahh.. dengan keadaannya yang seperti itu, sudah pasti tak ada yang mau mengadopsinya. Kucing kampung ringkih, cacat, nan buruk rupa itu.
Jadi, aku memutuskan untuk membawanya pulang.
Dia bau sekali. Padahal, bukankah kucing adalah hewan pembersih?? Karenanya hal pertama yang kulakukan adalah memandikannya. Walaupun dia terlihat marah sekali saat itu.😂
Ada sebuah luka menganga yang cukup aneh di pangkal kaki belakangnya. Seperti luka tusukan yang cukup dalam. Tapi tak lagi mengeluarkan darah. Saat itu aku hanya bisa mencuci lukanya karena banyak pasir yang menempel. Sedih ngeliatnya.
Tadinya ku pikir kaki belakangnya patah. Tapi tidak. Ternyata dia bisa berdiri dengan sempurna.
Karenanya dengan tekad mantap ku katakan padanya, " maaf teman, tapi aku akan memaksamu untuk berjalan lagi!!"
Sabtu, 29 Oktober 2016
Me VS Lacertilia
Percayalah.. pada dasarnya aku adalah seorang penyayang binatang. Tak percaya? Buktinya aku mau mengadopsi seekor kucing kampung kurus, tak terurus, dekil, bau, cacat, yang kini ku beri nama Mueeza. Aku memang penyayang kucing. Tapi aku juga tipe praktis yang tidak menyukai segala sesuatu hal yang riweuh bin ribet. Owh ayolah.. kalau bisa simpel kenapa harus ribet? iya kan? (Udah iyain saja lah😃)
Alasan mengapa aku suka kucing juga karena merawatnya tidak butuh 'keriweuhan' tertentu. Tapi akan lain halnya jika yang ku adopsi adalah seekor kucing kampung dekil yang cacat. Tentu memerlukan perawatan ekstra, membutuhkan perlakuan khusus. Inilah bukti betapa aku adalah penyayang binatang 😎.
Apa? Mau bukti lain? Baiklah bagaimana kalau ku ceritakan tentang seekor kalajengking yang pernah masuk ke rumahku dan berdiam diri di bawah kasurku. Entah apa yang dilakukannya di sana. Bersemedi atau jangan-jangan sebenarnya ia sedang kabur dari debt collector#loh??😂. Tidak jelas pokoknya. Sama tidak jelasnya darimana ia bisa masuk rumahku yang ku rasa sudah ku tutup rapat.
Meskipun aku berzodiak Scorpio tentu saja itu tak membuatku lantas berniat untuk memeliharanya. Secara nggak ada hubunganya juga sih ya..😄 but whatever-lah aku juga nggak bisa serta merta membunuhnya hanya karena dia nggak minta izin sudah masuk ke kediaman orang kan?
Yah meskipun bahaya juga sih kalau sampai kena sengat beracunnya. Tapi pada akhirnya aku tak membunuhnya kok. Sebenarnya lebih kepada tidak berani. Kalau di Banjarbaru, aku pasti sudah berteriak memanggil bapak. Tapi karena berhubung di sini aku sendiri, aku pun memutar otak. Bagaimana agar aku tak perlu tidur di ruangan yang sama dengan mahluk itu.
Akhirnya aku pun menangkapnya. Yup! Kalian harus percaya bahwa seorang Sasmitha A. Lia bisa menangkap seekor kalajengking yang baru saat itulah pertama kali dalam hidupnya ia melihat hewan eksotis yang biasanya hanya dilihatnya di TV itu.
Kalau kalian masih tidak percaya, check saja IG-ku @sasmithaalia (ini sih namanya promote, Ia!😂) foto kalajengking itu eksis bertengger di sana.
Tapi malam ini, masalahnya lebih pelik.
Bukan lagi Kalajengking! Atau Lipan, atau Tikus.
Kali ini tamu yang tak kuinginkan nyelonong masuk adalah seekor anak Kadal! Iya Kadal sepupu jauhnya Komodo, tetangga akrabnya Cicak!(mulai ngaco😂)
Kenapa pelik?
Karena susah sekali membuat kadal itu pergi. Ia akan berlari dengan keempat kakinya itu dengan sangat lihai. Dalam hitungan detik sudah bersembunyi di belakang lemari. Atau di tumpukan bantal. Atau di sela-sela kulkas.
Oh God!!!
Aku segera menempatkan mahluk itu sebagai hewan yang paling ingin ku bunuh malam ini. Aaaaaarrrggghhh... aku benci dia!!!
Sepertinya aku harus tidur bersamanya malam ini. Semoga dia tidak masuk kamarku.
Selasa, 11 Oktober 2016
Pendar Luka (The Last)
ini cuma ilustrasi yak.. jangan baper fansnya Solim..^_^ |
10 Aktivitas Yang Bisa Kalian Coba #dirumahaja Selain Rebahan.
Hi Gaes. Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga tetap selalu sehat dan berbahagia bersama orang-oarang tersayang di rumah. Well, hari...
-
“Wuaahh.. ternyata ada sebanyak itu ya?” kataku takjub. Mataku membulat. Kening Dewa berkerut, heran. “Yaa.. Selama ini...
-
http://www.ziliun.com/wp-content/uploads/2016/03/bullying-little-girl.jpg Dari dulu, aku selalu geregetan dengan cerita-cerita ...
-
Termenung bingung Menanggung mendung Seluruh rapuh keluh Kukuh merengkuh Lamunan akan rinduku riuh bergemuruh kacau berkecamuk ...